Sayangnya agak banyak dari kemajuan teknologi ini menghasilkan produk produk pesimis dan kebiasaan untuk mudah menjudgement sesuatu dari sudut pandang yang sempit, Judgement ini secara tidak langsung membentuk kita untuk gampang terprovokasi, mudah memercayai informasi yang tidak jelas sumbernya, tanpa dipikir tanpa ditadaburi terlebih dahulu. Seakan kita adalah sang ahli fatwa yang sudah menghatamkan banyak buku dan kitab. Bisa dibilang kita menjadi semakin malas untuk mencari, semakin malas untuk mengkaji, semakin malas untuk belajar dan berguru. Hanya mengandalkan gadget dan PC yang tersambung dengan koneksi internet, mengakses segala informasi yang jujur bagi penulis pribadi semuanya bisa dimanipulasi bisa diubah sesuaikan dengan kepentingan pembuat atau pemberi informasi.
Mari belajar untuk mengkaji sesuatu jangan segan untuk mengkajinya dengan sesama dan jangan mudah untuk menjudgement sesuatu dengan kacamata kita sendiri. Contohlah para ahli ilmu jaman dahulu yang begitu tawadhu'nya yang tercermin dalam bijaknya sikap dan tindak tanduknya terlebih bila menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada.
Dan termasuk tulisan ini, ini pun hanya bersifat pendapat pribadi, masih terlalu dangkal kajiannya hanya mencoba mengungkapkan dan anda pun bisa setuju atau tidak.
Bersyukurlah jika dirimu telah menemukan pekerjaan yang engkau cintai, karna dengan itu pekerjaanmu tak lagi menjadi beban bagimu, pekerjaanmu telah menjadi kekasih hatimu yang dengan itu menghabiskan waktu berjam-jam pun tidak akan terasa karna ketulusan yang keluar dalam setiap tindakan dalam pekerjaanmu
Namiun,,
Bagi dirimu yang masih terseok-seok dengan pekerjaanmu sekarang, merasa seakan-akan jam berputar amat lambat saat melakukakn pekerjaan tersebut, pekerjaan yang hanya menjadi pekerjaan fisik bukan pekerjaan dengan hati. Bagi dirimu yang pekerjaannya bagaikan mengikuti upacara bendera setiap hari senin saat sekolah dulu, tak nyaman, kepanasan dan selalu berharap segera mendengar perintah dari pemimpin upacara untuk bubar barisan. Rehat sejenak lalu lihatlah orang lain diluar sana yang nasibnya tidak sebaik dirimu saat ini.
Bapak Pengarit Rumput [Lumajang - East Java] |
Nenek Pembungkus Buah Belimbing [Blitar - East Java] |
The Only Way to Do Great Work is to Love What You Do. If You Haven't Found it Yet, Keep Looking.. Don't Settle. As with All Matters of The Heart, You'll Know it when You Find it. -Steve Jobs-
Ketidak syukuran menciptakan ketidak puasan.
Ketidak puasan menjadi cikal bakal tidak didapatkannya kebahagiaan.
Kebahagiaan adalah salah satu tujuan hidup manusia.
Kebahagiaan ini oleh manusia direalisasikan dalam bentuk sebuah pencapaian seperti dalam strata pendidikan, karir, status sosial dan masih banyak lagi,
Sehingga dapat dikatakan,,
Aku bahagia,
jika aku bisa mendapatkan titel sarjana
jika aku bisa menjadi pegawai tetap di perusahaan itu
jika aku bisa mempersunting wanita itu
jika aku punya rumah mewah dan mobil mewah
Sebelum pencapaian itu tercapai selama itu pula kebahagiaan tidak akan pernah datang menghampiri.
Dan
Saat telah mendapatkan titel sarjana dan bangga akan itu, tidak berselang lama, kebahagiaan itu kembali sirna dengan munculnya kekhawatiran untuk mencari kerja dan ketakutan tidak akan mendapatkan pekerjaan
Saat telah menjadi kaya raya, punya rumah mewah, punya mobil mewah, kebahagiaan datang dengan semua pencapaian itu, namun tak berselang lama kebahagiaan itu tergantikan dengan kekhawatiran dan ketakutan kekayaan itu akan hilang dan berkurang.
Lalu dimana letak kebahagiaan itu...
Bahagia itu sebenarnya amat sederhana, tidak perlulah kita mencari ke seluruh dunia untuk mendapatkan arti kebahagiaan. Kebahagiaan itu sudah ada di diri masing-masing dengan cara mengakses tombol syukur di dalam hati. Berhentilah untuk membandingkan, berhenti pula untuk mengeluh, hidup saat ini sudah lebih dari cukup untuk kita bisa bersyukur..
Kadang kita merasa tidak puas dengan kehidupan kita sementara banyak orang di dunia ini memimpikan bisa hidup seperti kita.
Seorang anak kecil di ladang yang tengah memandang pesawat terbang yang melintas di atasnya, dan memimpikan bisa terbang di atas sana, tetapi sang pilot di pesawat itu memandang ladang di bawahnya dan memimpikan bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga di rumah.
Mari belajar untuk bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki dan apa yang sudah kita lalui, buka mata, buka hati, lihatlah diri kita dengan seksama, banyak hal sudah kita dapatkan yang sering kita lalaikan sendiri membuat kita jauh dari rasa syukur dan menjadikan kita jauh dari kebahagiaan.
Bersyukurlah...
dengan itu,
Kebahagiaan yang engkau dapatkan membuatmu tetap manis.
Cobaan membuatmu tetap kuat.
Kesedihan membuatmu tetap menjadi manusia
Kegagalan membuatmu tetap rendah hati
Kesuksesan membuatmu tetap berpijar.
Bersyukur membuatmu lebih...
karna Syukur adalah mutiara dari Keimanan kita...
Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
(QS. At Tiin: 4)
Mintalah Fatwa kepada Hatimu
(Rasullullah SAW)
Gue kudu bisa ngelarin skripsi gue tahun ini, harus #pasangikatkepala
Hidup Gue gini-gini aja, kagak ada kemajuan, Gue kudu menata hidup lagi nih, harus ada resolusi besar dalam hidup Gue #busungkandada
Akan tiba saatnya "Mah,,, uang bulanan-ku habis nih, kirimin ya Mah..." akan menjadi "Mah,, udah aku transfer bulan ini,, nanti di cek ya Mah..." #bayangindepan cermin
Gue harus memantaskan diri, sekarang kaga pakai nanti. Masa' kerjaan udah di tangan, tapi belum ada tangan yang bisa digandeng ke pelaminan #jlebbngenes
Sedikit contoh tentang POSITIVE THINGKING.
Ribuan POSITIVE THINGKING yang udah kita buat dan kita canangkan untuk diri kita sendiri.
Ada yang diukir rapi di buku diary. ada!
Ada yang dengan sengaja mengultimatumkan secara gamblang. ada!
Ada yang bela-belain ditulis di notes dan ditempel merayap disekujur kamar. ada!
Ada yang ngutip quote dari ahli motivasi trus diunduh di medsos.ada!
bahkan
Ada yang kurang kerjaan sampek ditulis trus dipost di blognya. juga ada buktinya! (hehe)
Beragam cara yang bisa membantu kita terus ingat dan bisa selalu berPOSITIVE-THINGKING, namun namanya juga manusia,, yang tidak sempurna, semua usaha-usaha diawal hanya sedikit yang terealisasi, jikapun ada yang bisa mengoptimalkan itupun hanya itungan sempoa,, salah satunya bukan penulis lo ya hehe
saking galaunya...
Gue udah berusaha selalu berPOSIIIVE-THINGKING, tapi kenapa ya gag pernah ada perubahan.. jikapun ada itu hanya itungan hari aja, abis gitu balik lagiPOSITIVE-THINGKING aja...? kurang guys.. ada satu yang terlewatkan, bahkan ini adalah hal dasar bedh. kita kita sering meremahkan peran hati (baca: perasaan). ketidak tercapaian apa yang udah kita POSITIVE-THINGKINGkan karna sejatinya kehendak pikiran tidak sinkron dengan kehendak hati.
Kita ingin segera bisa lulus dengan ngelarin skripsi. udah kita rangkai dalam untaian kata-kata yang menggelora semangan yang bahkan kita canangkan selalu dalam pikiran. tapi keinginan ini gag juga kesampaian karna ternyata hati kita tidak sama seperti apa yang kita pikirkan. Di dalam hati masih ada keraguan, menunda, menganggap remeh dan segala bentuk yang beterbalikan dengan apa yang kita inginkan.
Kita ingin sukses tapi masih doyan aja menunda
Kita ingin sehat tapi selalu ada alasan buat tidak meluangkan waktu untuk berolahraga
Kita ingin kurus tapi gag bisa nahan godaan buat ngemil
Kita ingin tapi ragu
Kita bisa tapi nanti
Apa yang kita pikirkan berwujud dalam sebuah keinginan tidak akan menjadi apa-apa selama kita tidak pernah berusaha untuk menyamakan dengan kehendak hati. Hal ini pula berlaku dalam DOA, Doa itu didengar dan diterima sesungguhnya dari ketulusan hati bukan ucapan sebagai buah dari pikiran, coba dicek lagi doa kita selama ini, kita yakin apa tidak dengan permintaan kita, bahkan jangan jauh-jauh, kita sejatinya mengertikah dengan apa yang kita inginkan. nah loh.
Tuhan tidak mengabulkan doa dari hati yang lengah dan ragu
-Muhammad SAW-
Dan, sebelum kita berhasil membuat kehendak pikiran sinkron dengan kehendak hati, selama itu pula kita akan terombang-ambing dengan ketidakberdayaan. Terombang-ambing dalam ketidakberdayaan sama halnya ketika kita melihat sang pujaan hati lalu lalang di depan kita namun kita tidak bisa berbuat apa-apa bahkan hanya untuk sekedar say hai saja tidak mampu.Pada dasarnya, Semua keinginan adalah keputusan sementara di kepala kita, sementara perasaan merupakan keputusan final di hati kita.
Tidak ada yang keliru dengan kebiasaan kita untuk berPOSITIVE-THINGKING, itu sebuah habit yang bagus apabila kita proses ke dalam hati kita, sebagai bentuk penguatan dan peneguhan. Mulailah dari bagaimana kita mengelola hati (baca: perasaan) yang nantinya mengkristal menjadi pikiran yang secara otomatis mengalir dalam bentuk tindakan.
AYO JADI BAIK...
Sebenarnya apa yang sudah kita sematkan itu mungkin kurang pas jika kita kaji lebih detail lagi,
Singa tidak akan pernah makan atau memangsa ketika dalam kondisi kenyang, dalam kondisi kenyang mau seperti apa mangsanya seliwar-seliwer di depannya, seperti apa bentuk dan ukuran mangsanya, tak akan mempengaruhi si singa tersebut, tidak bergeming, tidak tergoda.
Kedua,
Singa saat lapar dia akan mencari mangsanya, dengan segala strategi untuk bisa menangkap mangsanya, umumnya singa menggunakan strategi sit and wait, menunggu di posisi yang tak terlihat dan mengambil posisi dimana dia mudah mengawasi pergerakan mangsanya, menunggu dengan sabar sampai timing yang tepat untuk menyergap. Ini dilakukan sebagai bagian dari strategi penggunaan energi, tanpa strategi ini tentu peluang mangsa tertangkap sangat kecil dan juga membutuhkan energi yang terbuang banyak. Sekelas singa, masih memerlukan strategi untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Ketiga,
Singa ketika menerkam mangsanya akan langsung menggigit organ vitalnya pada bagian leher, dengan asumsi untuk segera melumpuhkan mangsanya.
Keempat,
Saat sedang menikmati hasil tangkapannya, singa tidak akan tergoda untuk menangkap mangsa lainnya, dia fokus menikmati hasil buruannya, tidak peduli di depannya masih ada mangsa yang lebih baik dari pada mangsa yang telah dia tangkap. Dan Singa tidak akan pernah menyisakan makanannya seakan tahu porsi yang pas untuk sarapannya kecuali jika itu untuk disisakan untuk pasangannya atau anaknya.
yang berada di level tertinggi dalam kasta piramida makanan.
Makan tak mengenal lapar dan kenyang, apalagi jika menu yang terhidangkan merupakan menu yang eksklusif dan apalagi jika itu gratis dan tidak membutuhkan upaya yang besar untuk bisa menikmatinya. Segala hal yang berhubungan tentang perut, kita rela dan menikmati untuk menumpuknya, dan ketika sudah menumpuk kita dengan bangganya mengahamburkannya. sebenarnya yang lapar ini perut atau mata?!
Kita yang tidak pernah puas dengan apa yang ada di depan kita, selalu ada saja hal hal yang membuat kita selalu saja menganggap apa yang ada di depan kita tidak lebih baik dari segala di sekitar kita, menjauhkan kita dari rasa syukur dan pada akhirnya tidak pernah bisa menikmati apa yang sudah di tangan dan kebahagiaan itu terkikis dengan ketakaburan yang tak pernah terpuaskan.
kalo urusan perut saja kita sudah BUAS lalu bagaimana dengan urusan urusan kehidupan lainnya??
Ujian closed book itu hanya ada di bangku sekolah dan kuliah.
Suatu pertanda bagi kita pada saat itu untuk menyiapkan segala bahan ujian karna asumsi normalnya tidak ada bantuan yang bisa kita jadikan pijakan saat ujian nanti walopun selalu ada kondisi abnormal di mana kita masih bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun. -ini fakta dan pengalaman-
Ujian open book itu juga ada di bangku sekolah dan kuliah. Suatu pertanda di mana kita masih bisa bernapas lega karna bebannya bisa jadi tidak terlalu berat, karna tinggal membawa saja bahan bahan ujian ketika ujian berlangsung. Namun faktanya itu malah akan merepotkan ketika sudah membawa semua bahan bahan ujian namun kita tidak tahu di mana letak jawaban dr pertanyaan ujian itu. Agar memudahkan perlu kita membaca dan memahami bahan bahan ujian itu agar nanti saat ujian open book kita bisa mudah menemukan di mana letak jawaban tersebut.
Ujian open book sadar atau tidak juga kita dapatkan selama bangku kehidupan yang fana ini, dan dengan cara dan strategi yang sama untuk bisa menemukan jawaban dan berhasil melalui ujian kehidupan. Masalahnya kita sudah punya bahan bahan yang diujiankan di kehidupan namun kita sering lupa untuk memahami bahan bahan ujian tersebut sehingga saat ujian datang kita kalang kabut, mau mencari jawabannya di bahan bahan ujian pun akan percuma karna kita tidak tahu dimana letaknya atau mungkin kita sudah lupa menaruhnya atau bahkan mungkin kita sudah lupa bahwa kita memilikinya.
Lalu siapa yang harus disalahkan,,
Yang memberi ujian ataukah kita yang menjalani kehidupan..??
Ada banyak tipuan di sana.
Ada banyak perih di sana.
Ada banyak penyesalan di sana
yang terbungkus menggoda dan menghadirkan keinginan untuk merubah keadaan yang lalu menjadi lebih baik dan menjelma menjadi sesosok pembanding antara yang sekarang dengan yang lalu.
Hati hati dengan kebiasaan hati yang bisa, bisa kuat dan bisa lemah. Hati ini memang tercipta dalam kondisi rapuh dan mudah goyah, berjaga-jaga dan membatasi diri mungkin cara yang bijak sebagai penjaga atas rapuhnya hati ini.
Paras ayu nya cukup membuat hati tertegun barang sejenak
Wajah sejuknya mampu menandingi sejuknya AC di gerbong tua ini
Tatapan lembutnya sanggup memberikan ruang tersendiri ditengah sesak penumpang arus balik mudik sore ini
Kecantikan khas jawa memancar terang tapi tak menyilaukan
Ingin terus kuramu kata kata untuk mewakili pesona indahnya, semakin tinggi hasrat itu, semakin besar harus kusita waktuku untuk terus memperhatikan mu dari kejauhan..
Sampai akhirnya aku hentikan segera semua angan indahku,, saat tak sengaja kulihat sebuah tanda sakral yang melingkari jari manis tangan kirinya.
Ah Tuhan,
CaraMu selalu unik untuk menegurku..
Tak sengaja bagi aku tapi mungkin disengaja oleh tuhan
Kucoba mencari tahu walaupun terkesan tak mawas diri
Kuberanikan diri walaupun terkesan tak tahu diri
Ku ketuk jambu merah
Tok tok tok tok tok tok tok tok tok tok
Tok tok tok tok tok tok tok tok tok
Tok tok tok tok tok tok tok tok
Tok tok tok tok tok tok tok
Tok tok tok tok tok tok
Tok tok tok tok tok
Tok tok tok tok
Tok tok tok
Tok tok
Tok
(.)
(titik)
hening
Ah ternyata memang aku tak mawas diri dan tak tahu diri.