Sebenarnya apa yang sudah kita sematkan itu mungkin kurang pas jika kita kaji lebih detail lagi,
Singa tidak akan pernah makan atau memangsa ketika dalam kondisi kenyang, dalam kondisi kenyang mau seperti apa mangsanya seliwar-seliwer di depannya, seperti apa bentuk dan ukuran mangsanya, tak akan mempengaruhi si singa tersebut, tidak bergeming, tidak tergoda.
Kedua,
Singa saat lapar dia akan mencari mangsanya, dengan segala strategi untuk bisa menangkap mangsanya, umumnya singa menggunakan strategi sit and wait, menunggu di posisi yang tak terlihat dan mengambil posisi dimana dia mudah mengawasi pergerakan mangsanya, menunggu dengan sabar sampai timing yang tepat untuk menyergap. Ini dilakukan sebagai bagian dari strategi penggunaan energi, tanpa strategi ini tentu peluang mangsa tertangkap sangat kecil dan juga membutuhkan energi yang terbuang banyak. Sekelas singa, masih memerlukan strategi untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Ketiga,
Singa ketika menerkam mangsanya akan langsung menggigit organ vitalnya pada bagian leher, dengan asumsi untuk segera melumpuhkan mangsanya.
Keempat,
Saat sedang menikmati hasil tangkapannya, singa tidak akan tergoda untuk menangkap mangsa lainnya, dia fokus menikmati hasil buruannya, tidak peduli di depannya masih ada mangsa yang lebih baik dari pada mangsa yang telah dia tangkap. Dan Singa tidak akan pernah menyisakan makanannya seakan tahu porsi yang pas untuk sarapannya kecuali jika itu untuk disisakan untuk pasangannya atau anaknya.
yang berada di level tertinggi dalam kasta piramida makanan.
Makan tak mengenal lapar dan kenyang, apalagi jika menu yang terhidangkan merupakan menu yang eksklusif dan apalagi jika itu gratis dan tidak membutuhkan upaya yang besar untuk bisa menikmatinya. Segala hal yang berhubungan tentang perut, kita rela dan menikmati untuk menumpuknya, dan ketika sudah menumpuk kita dengan bangganya mengahamburkannya. sebenarnya yang lapar ini perut atau mata?!
Kita yang tidak pernah puas dengan apa yang ada di depan kita, selalu ada saja hal hal yang membuat kita selalu saja menganggap apa yang ada di depan kita tidak lebih baik dari segala di sekitar kita, menjauhkan kita dari rasa syukur dan pada akhirnya tidak pernah bisa menikmati apa yang sudah di tangan dan kebahagiaan itu terkikis dengan ketakaburan yang tak pernah terpuaskan.
kalo urusan perut saja kita sudah BUAS lalu bagaimana dengan urusan urusan kehidupan lainnya??