Selasa, 15 Oktober 2013

The Carnivorous Caterpillars (Amazing Insect)

Siapa yang tidak tahu dengan Kupu-kupu atau ngengat, jenis serangga ini masuk ke dalam ordo Lepidoptera, pada fase pra dewasa atau larva adalah fitofag (herbivora) dan menjadi "hama" pada beberapa tanaman penting. Pada fase imago menjadi kupu-kupu yang indah bahkan menjadi serangga polinator. Akhir-akhir ini para ahli entomolog menemukan sebuah fenomena yang luar biasa, fenomena pada ordo Lepidoptera itu ditemukan di kepulauan Hawai (USA) dan Amerika Utara.  Pada beberapa spesies ditemukan serangga (fase pradewasa) merupakan entomofag (karnovor) serangga lain. Hal ini mengagetkan karena umumnya serangga di Ordo Lepidoptera pada fase pradewasa merupakan fitofag.
Beberapa serangga tersebut adalah:

1. Eupethicia orichloris 

Image from google
E. orichloris masuk ke dalam famili Geometridae (Jengkal Bumi), umumnya dikenal famili ulat jengkal. hanya ditemukan di kepulauan hawai. Bentuk dari larvanya berwarna hijau dan ada yang berwarna coklat, mempunyai 3 pasang tungkai sejati yang terdapat kuku pada tiap tungkainya dan 2 pasang tungkai semu. Larva E. orichloris ini memangsa segala serangga (generalis), mempunyai cara berburu dengan sit and wait, menunggu mangsanya, biasanya pada saat menunggu mangsanya, larva berkamuflase dengan sekitarnya. 

sit and wait dengan kamuflase pada lingkungan sekitar
(image from google)
Saat ada mangsa berada di jangkauannya dengan cepat larva ini mencengkram menggunakan 3 pasang tungkainya yang tajam. 
image from google
2. Feniseca tarquinius
F. tarquinius ditemukan di Amerika Utara dan Kanada, termasuk dalam famili Lycanidae, larvanya berwarna abu abu dan putih, kisaran tubuhnya (1,9 cm), di selimuti bulu berwarna putih tegak. Pola tubuhnya sering dikaburkan dengan lilin putih yang dihasilkan mangsannya dan sebagai bentuk kamuflase (Minno et al., 2005). 

image from google

Telur diletakkan oleh imago di sekitar koloni aphids, setelah menetas pada instar pertama sudah mulai memangsa aphids sampai pada instar keempat. bentuk pertahanan dan perlindungan dirinya dengan menyelimuti tubuhnya dengan lilin putih di sekujur tubuhnya, hal ini untuk memudahkan dalam membaur serta mengelabui semut yang melindungi aphids (mutualisme).
Selain itu, larva F. tarquinius mengeluarkan senyawa kimia yang mampu mengelabui semut, dan membuat semut menganggap larva F. tarquinius adalah aphids seperti yang lain. Kisaran mangsa F. tarquinius adalah wooly aphids dan beberapa serangga lain termasuk treehoppers.
peletakan telur oleh imago di koloni aphids
(image from google)

3. Hyposmocoma molluscivora
H. molluscivora ditemukan hidup di kepulauan hawai, termasuk dalam famili Cosmopterigidae, panjang tubuh larva H molluscivora kisaan 8 mm, mempunyai perisai pelindung dari bahan sutera menyerupai cangkang siput. Larva H molluscivora juga menggunakan suteranya untuk memerangkap dan melumpuhkan siput sebagai mangsanya, larva ini memutari siput sambil menjaring siput dengan suteranya sampai siput tidak dapat bergerak lagi, kemudian larva melakukan penetrasi langsung ke dalam cangkang siput (Rubinnof D and Hainess D.W., 2005)
image from google

_____



Fenomena yang diluar kebiasaan umum yang terjadi pada serangga ordo Lepidoptera ini (ada beberapa dugaan, pertama, serangga tersebut awalnya adalah fitofag kemudian beralih menjadi entomofag dengan berbagai faktor penyebabnya, kedua, memang dari awal spesies serangga tersebut merupakan entomofag yang baru ditemukan dan diketahui) dari dugaan-dugaan itu, perilaku makan serangga tidak lain tidak bukan adalah bentuk pemenuhan kebutuhan nutrisi tiap serangga dan ketersediaan makan di habitatnya masing-masing.


Eupethicia orichloris behaviour

Feniseca tarquinius

_______________

Referensi
Rubiniff D., Haines W.P..2005. Web-Spinning Caterpillar Stalks Snails. Science 309 (5734):575
Minno MC., Butler JF., Hall DW. 2005. Florida Butterfly Caterpillars and their Host Plants. University Press of Florida. Gainesville, Florida. 341 pp.
Watanabe K., Lei LG., Kiyotaka I. 2005. Pattern Analysis for Semi-Looper Type Robots with Multiple Links. ICCAS.2(5).


0komentar:

Posting Komentar

 
;