Rabu, 26 Juni 2013 0komentar

Obrolan Kosong Si Pikir Pendek Si Pikir Panjang

|
Dua Sahabat karib yang punya banyak kesamaan sekaligus punya banyak perbedaan, yang tak pernah punya waktu untuk sekedar ngobrol menghabiskan masa walaupun sudah terlalu sering berjumpa, bersua namun tak ada kesempatan untuk sekedar ngobrol.
dan ketika masa itu tiba, Jelas!! digunakan dengan baik obrolan tersebut.

Mereka membicarakan zaman yang sudah semakin tidak bisa dibedakan mana yang benar dan mana yang salah,  semua yang berbau tabu dan tidak senonoh kini menjadi hal yang wajar atau bahkan sedang trend. Semuanya serba terbalik, sesuatu yang dulu dijimatkan pada kaum wanita kini seakan sah bahkan dipandang lebih glamour jika dipakai oleh lelaki, begitu juga sebaliknya wanita sekarang lebih suka mengenakan atribut ataupun kebiasaan yang dulu lebih pantas digunakan oleh pria, memang semuanya serba diputar balikkan, semua serba dicampur adukkan.

"begitu juga dengan nasib kita sekarang bray,, peran kita sekarang sering dibolak balik seenak otak mereka sendiri, bagaimana menurut kau bray...?" sergap si Pikir Panjang, mencoba membuka diskusi baru dengan sahabatnya.

"iya juga bray, padahal kita diciptakan sudah sesuai dengan porsi dan keadaannya masing masing, istilah kerennya itu sudah sesuai dengan SIKONTO* PANJANG (baca : Situasi Kondisi Toleransi Pandangan dan jangkauan :D), tapi tetap aja mereka slalu menggunakannya tidak pada porsinya, menggunakan kita hanya untuk dijadikan tameng pembenaran atas kebenaran tanpa dasar" jawab si Pikir Panjang mencoba menjelaskan duduk perkaranya

si Pikir Pendek mencoba menambahkan "benar sekali kau bray, contoh realnya saja dah, aku selalu saja di pakai untuk membenarkan hal hal negatif, hal hal yang gag ada korelasinya dengan masa depan dan bahkan hal hal yang jelas jelas tidak dibolehkan pun, mereka menggunakan aku sebagai salah satu dasar pembenaran mereka melakukan perbuatan itu" Jelas si Pikir Pendek dengan menggebu gebu

"ada benarnya juga kau bray, tapi contohnya kejadian perkaranya seperti apa itu bray,,?" tanya si Pikir Panjang.,

si Pikir Pendek dengan sabar menjelaskan, "contohnya saja ni bray, ketika mereka mau mendahulukan sikap menunda mereka terhadap sebuah kegiatan seperti garap skripsi nih, mereka pasti menggunakan aku".
"halah masih ada hari esok dah, jalan jalan dulu dah,, lagian juga besok belum tentu bapak dosen itu ada di kampus, paling juga orangnya lagi sibuk garap kegiatan hibahnya.." tambah si Pikir Pendek mencoba menirukan.
"dan masih banyak lagi yang lainnya bray, contoh lainnya nih ya, saat mereka lagi pengen liat film bokep, mereka pasti gunain aku lagi, mereka berpikir pendek, tidak mikir efek dibalik itu, mereka tidak melihat efek negatifnya. apa lagi kalo soal menunda, pasti dah aku yang dipakek" keluh si Pikir Pendek

"sama aja sama aku bray, aku disalah fungsikan, aku slalu aja digunain jadi dasar pemikiran saat mereka akan melakukan perbuatan yang baik, perbuatan yang jelas-jelas berkorelasi dengan masa depan mereka, contohnya nih, mereka selalu pikir panjang kalo memulai sesuatu yang baru misal pengen bisnis kecil kecilan, pasti mereka mikirnya gimana kalo nanti gagal, gimana kalo nanti gag laku, gimana kalo nanti gag balik modal, gimana kalo nanti pasar tidak mau menerima, begitu dah seterusnya, sama juga ketika mereka ingin menjadi lebih baik, ketika mereka berusaha untuk out of the box, keluar dari zona nyaman pasti mereka juga akan berpikir panjang, gmana kalo gini gmana kalo gt dan jelas pemikiran panjang yang digunakan rata rata berorientasi pada hal negatif atau sesuatu yang mengurungkan niat itu" terang si Pikir Panjang

"hmmmmm..... haaaaaaah" sambil menghela napas panjang sambil meneruskan isapan kreteknya, si Pikir Panjang kembali meneruskan ucapannya.

"padahal jelas mereka jelas tahu mana yang jelas baik dan mana yang jelas tidak baik buat mereka, tapi mereka tetap saja tahu tapi pura pura tidak tahu, mencari tameng dan pembenaran atas perbuatan mereka" lanjut si Pikir Panjang

Sambil membenarkan tempat duduknya, dan juga membenarkan apa yang harus dibenarkan
si Pikir Pendek melanjutkan
"iya, padahal ketika aku dan kamu digunakan dengan sebagaimana mestinya pasti akan lebih baik, ketika mereka pengen melakukan hal baru, just do it!! gunakan aku saja. tidak usah terlalu dipikir nanti bagaimana dan begitu juga ketika mereka akan berbuat hal negatif harusnya mereka menggunakan kamu bray, menggunakan pikir panjang, mereka berpikir bagaimana akibatnya jangka panjang kalau mereka tetap melakukan hal itu dan siapa yang akan dirugikan." Jelas si Pikir Pendek

"Ya sudahlah kawan, kita hanya bisa berharap, walaupun seperti sebuah harapan sang fajar yang merindukan sang petang" terang si Pikir Panjang
"untuk berubah menjadi baik terkadang harus cenderung memaksakan, karena pemikiran pun juga termasuk dalam sebuah habit, habit adalah sesuatu yang harus dilakukan berdampingan dengan pengulangan" sambung si Pikir Panjang.
|

Dan...


"Pare.... Pare.... Tulungrejo... Tulungrejo...." teriak si kernet

"Loh udah nyampek to... wah iya Pak, saya turun disini,,"
ambil tas dan segera keluar dari bus patas.




Kamis, 13 Juni 2013 0komentar

Kenapa ? Tanya

adakah yang salah dengan pertanyaan dan bertanya,,,
apa ya???
"hmm... baik bagaimana anak anak, apa ada pertanyaan??"
  serentak suasana menjadi sunyi senyap khusyuk
  "wah berarti anak anak sudah paham dengan yang Bapak jelaskan barusan ya..."
  seirama... barisan senyum berirama merekah bak bunga bangkai di sore hari di wajah anak anak... entah bermakna apa...

'hmmm... Bapak, saya ijin bertanya,, kenapa kok tanah harus dipupuk, apa tidak bisa tanah itu suplai nutrisinya sendiri,, ah kalo kayak gitu kan ngajari tanah manja...?" dengan wajah polos
"Loh,,, kan sudah Bapak jelaskan tadi, kamu gag mendengarkan Bapak ya,,,, makanya kalo Bapak lagi menerangkan di depan jangan sibuk sendiri kamu itu,,, sini kamu, maju ke depan!!!"
Sadar atau tidak hal semacam di atas sempat familiar di masa masa kecil dulu kita... ini hanya contoh dan mungkin masih banyak lagi lainnya. Hal sepele mungkin, tapi secara tidak langsung itu membekas di alam bawah sadar kita, bahwa bertanya adalah suatu hal yang tidak sopan, bertanya adalah untuk orang orang yang tidak mendengarkan, bertanya itu bagi orang orang yang tidak gampang mengerti (gag mudengan), bertanya itu aib, bertanya itu memalukan.

Bertanya adalah proses kita untuk berpikir, menindak lanjuti segala sesuatu, mengajak otak kita untuk mengolah data yang ada untuk mendapatkan input atau bahkan memberi pertanyaan lanjutan. Masih ingat kan dengan kisah Nabi Ibrahim AS saat Beliau mencoba mencari tahu siapa dirinya, untuk apa diciptakan, siapa tuhannya, begitu juga dengan Nabi Musa AS serta Junjungan kita Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan wahyu ataupun hidayah dengan sebuah pertanyaan dan pencarian.

Jadi tidak ada yang salah dengan sebuah pertanyaan dan aktivitas bertanya, mulailah bertanya dari diri kita sendiri, lalu bertanya akan apa yang ada di sekitar kita, tanyakan kepada diri, jika masih belum menemukan jawabannya cobalah menanyakannya pada yang paham akan persoalan itu, dan ada pula kalanya pertanyaan akan kita temukan dari hasil pencarian itu sendiri (butuh proses) karena ada jawaban dari pertanyaan itu yang masing masing orang akan mempunyai jawabannya sendiri dari hasil pencariannya.

Ada pula pertanyaan yang jawabannya adalah pertanyaan itu sendiri, seperti apa itu Cinta, setiap orang pasti punya definisinya masing masing berdasarkan apa yang diyakininya dan apa yang menjadi kepercayaannya dan tak akan ada habisnya, jangan jangan cinta itu adalah cinta, jangan jangan cinta itu adalah jawaban bukan sebuah pertanyaan :) ato mungkin yang laiinya..

Ada pula pertanyaan yang tidak perlu dijawab, pertanyaan yang mirip dengan sebuah statement, kenapa tidak perlu dijawab saat itu juga karna nanti kita akan menemui jawabannya jika kita berpikir dan mencarinya, yang kita perlu untuk jenis pertanyaan ini adalah meyakini dan mempercayai.

So,,, bertanyalah apapun itu, cari jawabannlah sejauh apapun itu, sampai asa dan cita bertemu dengan lahat,, karena itulah yang membedakan kita dengan yang lain.

apakah tulisan ini benar?? entahlah.... aku pun masih terus bertanya dan terus mencari jawabannya..
sebelum nantinya di alam sana aku akan ditanya....




Senin, 10 Juni 2013 0komentar

Tanya Kenapa

Eiiiits,, bukan promosi rokok lo ini ya....

Hanya sekedar iseng aja sambil nungguin sang Kopaja nongol dari sarangnya, sambil tidak sengaja melirik iklan rokok terpampang jelas, "tanya kenapa".

Sejenak tertegun dengan jarkon tersebut, iya ya...
Kita hidup pasti tidak akan berhenti untuk bertanya, baik itu tersirat atau tidak sekalipun, selama masih ada rasa "penasaran" dalam benak kita.
Sadar atau tidak dengan Pertanyaan membuat posisi kita menjadi dinamis tidak statis. Pertanyaan pun tak selamanya dalam bentuk lisan yang tersurat|tersirat, terkadang pertanyaan muncul dari hasil mendengar, melihat, merasa.
Yah pertanyaan yang membuat hidup ini hidup, pertanyaan lah yang membuat hidup ini bergairah. Pertanyaan yang diiringi dengan usaha untuk mencari jawaban dari pertanyaan itu tentunya. Pertanyaan menstimulus akal untuk berpikir, menganalisa, dan bertindak untuk mencari jawabannya. Pertanyaan adalah suatu yang wajar bagi kita, Manusia.
Tahu robot kan, robot tidak pernah mengajukan pertanyaan, apa yang diminta, apa yang diperintah akan dilaksanakan begitu saja, tidak ada sangkalan, tidak ada pertanyaan "untuk apa saya seperti ini/itu...blablabla..." NEVER!!  Nah, mau hidup kayak robot, hidup dalam program yang udah di setting seperti itu, hidup stagnan, tak ada gelora, tak ada greget...

Pertanyaan dan bertanya adalah bukti bahwa kita adalah makhluk yang paling agung yang pernah diciptakan Tuhan yang pantas diberikan amanah sebagai khalifah bumi ini. Pertanyaan dan bertanyalah yang membuat kita bisa menjadi seperti saat ini.. Pertanyaan dan bertanya lah yang membuat kita jauh lebih dari sekedar "seonggok daging yang hanya punya nama".

Bersyukurlah untuk kita yang masih punya pertanyaan akan semua hal, beruntunglah hati dan pikiran untuk kita yang masih peka akan semua hal di dalam dan disekitar kita...

Bertanya lah sebelum kelak tiba masanya kita akan Ditanya.....


______ tuh udah nongol juga batang hidung si Kopaja... lanjut dulu dah perjalanannya.... "Bang, ampera raya kan...."
 
;