Sabtu, 29 Maret 2014 1 komentar

Jalan itu,,


Tiap masing-masing dari kita menjalani kehidupan seperti menelusuri sebuah jalan,

Jalan itu ada yang terpampang jelas dengan penerang yang binar 
dan ada pula jalan yang hanya berteman dengan gelap temaram.
 
itu tidak menjadi soal,, 
itu tergantung dari bekal apa yang kita bawa, dan saat bekal itu habis pun masih banyak pemberhentian di sepanjang jalan itu, kita bisa sekedar melepas lelah, ataupun mengisi bekal, tapi jangan terlalu lama berhenti di pemberhentian itu, karena jalan yang kita telusuri berbandingg lurus dengan waktu yang enggan untuk menanti. Saat menelusuri jalan itu kita bebas untuk memilih ruas jalan mana yang akan kita ambil, bisa lewat ruas kanan, kiri ataupun tengah, karena memang jalan itu hanya satu arah saja.

Kita tidak akan pernah menemui jalan yang pernah kita telusuri,, 
dan kita tidak akan pernah bisa kembali ke bagian jalan yang telah kita lalui, 
mungkin, yang bisa kita lakukan hanyalah menengok kebelakang tanpa sedikitpun bisa mundur ke belakang,
yah, jalan itu mengharuskan kita untuk terus melangkah, 
kecepatan langkah itu pun kita yang menentukan

tapi sekali lagi,
kita tidak akan pernah bisa kembali mundur ke belakang..

Mungkin saat ini kita telah berada di tengah penghujung jalan, atau mungkin tinggal beberapa langkah lagi menuju penghujung jalan,, 
kita tidak benar-benar tau dimana jalan masing-masing dari kita akan berujung 
dan lagipula itu bukan urusan kita,
urusan kita adalah bagaimana kita menelusuri jalan yang ada itu,

dan sekali lagi,
kita tidak bisa kembali mundur ke belakang ke bagian jalan yang telah kita lalui,
kita hanya bisa mengenang apa--apa yang telah kita lakukan pada setiap ruas jalan yang telah kita lalui yang terekam dalam kenangan  masing-masing dari kita. 

Saat ini yang terbaik mungkin adalah bagaimana kita melewati jalan yang ada dihadapan kita, hingga nanti kita sampai ke penghujung jalan ada sesuatu yang tergores indah dalam nisan selama perjalanann kita, bukan hanya dikenang sebagai seonggok daging yang hanya punya nama.

*yang nulis lagi ngigau, harap maklum :D

Jumat, 28 Maret 2014 2komentar

My Bed My Destination


cek cek....

bagi KITA kebanyakan.....

hmmm....
bentar-bentar

terlalu naif ya, kalo setiap kali nulis
 selalu pakek kata KITA.
 seakan-akan yang nulis ini 
mencoba mencari teman satu perjuangan.hehe


oke deh. diganti. diganti :D

ehm ehm,,
bagi gue,, selama menggauli kehidupan yang katanya fana ini, pasti selalu butuh rehat, butuh bersantai kayak di pantai.hehe.
apalagi kayak gue gini yang porsi badannya lebih dari biasa alias luar biasa (maksa dikit :D), istirahat tidur udah agenda wajib yang kagak boleh dilewatin. harus itu.
begitu juga dengan berSANTAI ria, itu juga hal yang kudu dilakoni, apalagi kalo udah seharian berjibaku dengan pekerjaan yang menguras pikiran, tenaga, dan waktu, itu jelas butuh istirahat dan bersantai dulu dong..

hmmm,,,
tapi kagak tau kenapa ya,, bagi gue saat ini, istirahat dan bersantai itu udah kayak sesuatu yang gue harapkan bingit. bangun pagi berangkat ngampus, harus melototin slide yang isinya kata-kata gag jelas maksudnya (menuurut gue lo ya), dengerin bapak dan ibu dosen dari mulai pagi sampai sore, selama proses itu udah ngebayangin bahkan sudah diplaning nih di dalam otak, ntr kalo udah balik dari ngampus langsung balik ke kos jangan lupa beli makan dulu sekalian cuci mata tuh (kalo ada), cap cuss ke kosan, bersantai ria, tidur, sebagai harga yang harus dibayar setelah setengah hari lamanya habis bergelut ala sumo dengan yang namanya kuliah dan sodara-sodaranya.

sampai pada satu titik,
gue ngerasa, gue sekolah jauh-jauh disini, dengan tekad bulat seperti bola pingpong, membara seperti api unggun pramuka tingkat siaga, (dulu dulu,!! sekarang,, tau deh hehe) setelah berjalannya waktu kok orientasi gue berubah yaaa,,, gue kuliah, ngerjain tugas (walaupun terkadang harus mengiba terlebih dahulu ke konco-konco yang lain untuk mau dimintain bahan atau mungkin tugas laporannya yang udah jadi hehe). bela-belain cari bahan untuk praktikum, belajar masih pakek cara konvensional sistem kebut semalem, ujung-ujungnya kok malah pingin cepat kelar semua tu urusan kuliah biar bisa segera bersantai ria dan beristirahat nyenyak. loh.

nah, berarti istirahat dan santai gue sekarang udah jadi tujuan ngampus gue,, jadi gue brngkat ngampus biar bisa segera bersantai, bsok ngampus cepet balik biar bisa santai-santai, gitu aja seterusnya. nah kok serba kebalik gini yah...
wah gag beres nih,,, ada yang salah nih dengan prinsip gue,,
harusnya gue jadiin istirahat dan santai gue tetap sebagai kebutuhan bukan malah jadi tujuan, gue jadiin istirahat dan santai gue ini sebagai bentuk perenggangan dan proses pengembalian semangat gue untuk kembali berprogres ke tujuan utama gue yaitu menuntut ilmu.
Gue buang jauh jauh dan jangan sampai jadiin istirahat santai sebagai impian di dalam progrees gue menuntut ilmu.

yah gue bisa...
I know what must I do....


terserah ini mau dibilang apa,,
mau dibilang curhat??!!  boleh,,..
minta diperhatiin??!! ya bolehlah.....
yang penting kudu tetep happy,,, :D


Impian itu masih menggantung di langit-langit pencapaian,,
Ibarat sebuah pohon yang bisa menghasilkan buah, seperti itulah layaknya impian-impian yang masih hanya sebatas diidam-idamkan dan yang selalu disorak-sorakkan,,
Berprogres menggapai impian, yang biarpun jatuh tetap bangkit dan begitu seterusnya hingga mencapai impian yang tergantung di langit pencapaian ibarat sebuah pohon yang sedang berbuah.

mau pilih yang mana... monggooo,,,,,
 
;