Selasa, 15 Oktober 2013 0komentar

The Carnivorous Caterpillars (Amazing Insect)

Siapa yang tidak tahu dengan Kupu-kupu atau ngengat, jenis serangga ini masuk ke dalam ordo Lepidoptera, pada fase pra dewasa atau larva adalah fitofag (herbivora) dan menjadi "hama" pada beberapa tanaman penting. Pada fase imago menjadi kupu-kupu yang indah bahkan menjadi serangga polinator. Akhir-akhir ini para ahli entomolog menemukan sebuah fenomena yang luar biasa, fenomena pada ordo Lepidoptera itu ditemukan di kepulauan Hawai (USA) dan Amerika Utara.  Pada beberapa spesies ditemukan serangga (fase pradewasa) merupakan entomofag (karnovor) serangga lain. Hal ini mengagetkan karena umumnya serangga di Ordo Lepidoptera pada fase pradewasa merupakan fitofag.
Beberapa serangga tersebut adalah:

1. Eupethicia orichloris 

Image from google
E. orichloris masuk ke dalam famili Geometridae (Jengkal Bumi), umumnya dikenal famili ulat jengkal. hanya ditemukan di kepulauan hawai. Bentuk dari larvanya berwarna hijau dan ada yang berwarna coklat, mempunyai 3 pasang tungkai sejati yang terdapat kuku pada tiap tungkainya dan 2 pasang tungkai semu. Larva E. orichloris ini memangsa segala serangga (generalis), mempunyai cara berburu dengan sit and wait, menunggu mangsanya, biasanya pada saat menunggu mangsanya, larva berkamuflase dengan sekitarnya. 

sit and wait dengan kamuflase pada lingkungan sekitar
(image from google)
Saat ada mangsa berada di jangkauannya dengan cepat larva ini mencengkram menggunakan 3 pasang tungkainya yang tajam. 
image from google
2. Feniseca tarquinius
F. tarquinius ditemukan di Amerika Utara dan Kanada, termasuk dalam famili Lycanidae, larvanya berwarna abu abu dan putih, kisaran tubuhnya (1,9 cm), di selimuti bulu berwarna putih tegak. Pola tubuhnya sering dikaburkan dengan lilin putih yang dihasilkan mangsannya dan sebagai bentuk kamuflase (Minno et al., 2005). 

image from google

Telur diletakkan oleh imago di sekitar koloni aphids, setelah menetas pada instar pertama sudah mulai memangsa aphids sampai pada instar keempat. bentuk pertahanan dan perlindungan dirinya dengan menyelimuti tubuhnya dengan lilin putih di sekujur tubuhnya, hal ini untuk memudahkan dalam membaur serta mengelabui semut yang melindungi aphids (mutualisme).
Selain itu, larva F. tarquinius mengeluarkan senyawa kimia yang mampu mengelabui semut, dan membuat semut menganggap larva F. tarquinius adalah aphids seperti yang lain. Kisaran mangsa F. tarquinius adalah wooly aphids dan beberapa serangga lain termasuk treehoppers.
peletakan telur oleh imago di koloni aphids
(image from google)

3. Hyposmocoma molluscivora
H. molluscivora ditemukan hidup di kepulauan hawai, termasuk dalam famili Cosmopterigidae, panjang tubuh larva H molluscivora kisaan 8 mm, mempunyai perisai pelindung dari bahan sutera menyerupai cangkang siput. Larva H molluscivora juga menggunakan suteranya untuk memerangkap dan melumpuhkan siput sebagai mangsanya, larva ini memutari siput sambil menjaring siput dengan suteranya sampai siput tidak dapat bergerak lagi, kemudian larva melakukan penetrasi langsung ke dalam cangkang siput (Rubinnof D and Hainess D.W., 2005)
image from google

_____



Fenomena yang diluar kebiasaan umum yang terjadi pada serangga ordo Lepidoptera ini (ada beberapa dugaan, pertama, serangga tersebut awalnya adalah fitofag kemudian beralih menjadi entomofag dengan berbagai faktor penyebabnya, kedua, memang dari awal spesies serangga tersebut merupakan entomofag yang baru ditemukan dan diketahui) dari dugaan-dugaan itu, perilaku makan serangga tidak lain tidak bukan adalah bentuk pemenuhan kebutuhan nutrisi tiap serangga dan ketersediaan makan di habitatnya masing-masing.


Eupethicia orichloris behaviour

Feniseca tarquinius

_______________

Referensi
Rubiniff D., Haines W.P..2005. Web-Spinning Caterpillar Stalks Snails. Science 309 (5734):575
Minno MC., Butler JF., Hall DW. 2005. Florida Butterfly Caterpillars and their Host Plants. University Press of Florida. Gainesville, Florida. 341 pp.
Watanabe K., Lei LG., Kiyotaka I. 2005. Pattern Analysis for Semi-Looper Type Robots with Multiple Links. ICCAS.2(5).


Selasa, 03 September 2013 0komentar

di SINI Kamu Bebas Jadi Apapun


Kamu semua bebas menjadi apapun, bisa menjadi apapun,
   dari Imposible menjadi I'mPossible
Kamu bebas melakukan apa saja, dari tidak seharusnya menjadi harus kamu lakukan
Kamu diberikan kesempatan selebar lebarnya untuk mencari jati diri kamu
Kamu bebas merangkai masa depan, entah itu terang ataupun petang

Semuanya ada di sini,, di zona penuh kebebasan, Zona Mahasiswa.



Tidak akan ada lagi guru ataupun pengajar yang akan mengekang kamu, kamu bebas ikut pelajaran atau tidak, ataupun mencuri curi kesempatan untuk bisa Titip Absen. Kamu bebas melakukan itu...

Tidak akan ada lagi yang sok ngatur ngatur kamu,, tidak akan ada lagi kekangan dari orang tua, tidak ada lagi ada pantauan dari orang tua, pengawasan dari orang tua.. Kamu bebas berbuat tanpa aturan....

Tidak akan ada lagi waktu yang mampu membatasi kamu, kamu bebas berbuat semaumu dengan waktu, kamu bebas menggatikan malam sebagai siangmu dan siang sebagai malammu, kamu bebas memutar balikkan waktu...

Tidak akan ada lagi yang bisa membatasi kamu, kamu bebas bergaul dengan siapapun sampai bergaul bebas dengan siapapuun,, itu terserah apa kata udel mu..

Tidak akan ada lagi aturan yang menjerat kamu, tidak ada aturan kamu harus mengenakan baju putih, dan dimasukkan, tidak ada lagi aturan rambut harus 5 cm di atas telinga, tidak ada lagi,, kamu bebas menjadi dirimu sendiri, bahkan bebas menjadi bayangan orang lain.. kamu bebas menjadi apapun....

Yapz,,, kamu bebas menjadi diri kamu sendiri,, be Yourself...

Itulah Mahasiswa
Kamu diberi kebebasan seluas luasnya, karena orang orang disekitarmu, lingkungan di sekitarmu percaya bahwa kamu yang sekarang sudah bisa diberikan tanggung jawab, sudah bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk, sudah tegas berkata "tidak" terhadap sesuatu di luar  moralitas, dan yakin bahwa kamu bisa menjaga amanah kebebasan yang diberikan.. Kebebasanmu akan tiba untuk dipertanggungjawabkan...

Inilah masanya, masa mahasiswa
Kamu bebas mencari dan membentuk jati diri kamu, di sini lah tempat kamu membentuk dan mencari jati diri pribadimu.. Perhatikan pikiranmu dan Bijaklah dalam bergaul,,
kamu akan berbau wangi jika bergaul dengan tukang parfum, begitu pula jika kamu bergaul dengan tukang ikan kamu pun akan berbau amis.

Pilihan ada di tangan mu wahai pemangku kebebasan

Tata pikiranmu,, Atur kembali tujuanmu berada di zona ini,, jaga kebebasan yang diamanahkan kepadamu..jangan seperti air yang bebas mengkuti arus, diombang ambingkan oleh kepalsuan kehidupan.

apa yang kamu lakukan hari ini adalah refleksi seperti apa dirimu esok hari..


*jika dianggap tulisan ini omong kosong,,, cukup simpan dan bukalah ini 2-3 tahun mendatang, dan bercerminlah...
Rabu, 28 Agustus 2013 4komentar

Kambing versus Mahasiswa


Kambingnya mbak, Kambingnya bang, Kambingnya Teh....




Tenang....
Ini bukan bursa kambing kurban kok,
ehehe
Tapi akan sedikit ngeGosipin si Kambing, dan berharap semoga si Kambing di sana tidak bersin bersin sendiri :D

Kalian pasti tau dengan Kambing kan, kalian pasti sebel kalo disamain dengan makhluk yang punya aroma khas itu,, yaiyalah aku kan manusia masa' disamain sama kambing.

Pernah lihat kambing yang lagi digembalain sama empunya kan,, pernah belum,, bagi yang belum silahkan berfantasi menurut kiblatnya masing-masing hehe, Kambing akan mau digembalain dan menuruti apa yang empunya mau jika empunya memberikan rumput di depan si kambing, dan jika empunya memberikan cambukan ke bagian belakang dari tubuh si kambing.
Sekilas tidak ada yang menarik dari hal tersebut, semuanya biasa, ya semuanya biasa bagi yang melihatnya dengan biasa biasa.
Usut punya usut, ada sedikit kesamaan kita sebagai manusia dengan mereka sebagai si Kambing, terutama dalam hal kebiasaan yang sering dilakukan oleh si Kambing, kebiasaan yang sudah disebutin di atas itu.
Sadar atau tidak kita masih sering tergantung dengan dua hal yang ada pada si kambing itu, pertama rumput atau reward, kita mau bergerak, kita mau bekerja, mau berusaha jika ada reward yang siap menanti di depan dan sesuai dengan apa yang kita mau, kalau kagak ada reward kita tidak bergairah melakukan itu. ua, cambukan atau punishment, kita mau bergerak, kita mau berusaha jika kita mendapat ancaman, apa apa yang akan kita terima kalau kita tidak bisa mencapai itu.

Dua hal ini yang masih saja kita rasakan bahkan dengan sadar masih kita terapkan, "emang ada yang salah dengan 2 hal itu??" tidak, tidak ada yang salah, lebih tepatnya sudah bukan masanya lagi, apalagi bagi yang sudah menginjakkan kaki sebagai mahasiswa. hehe
dua hal itu sah sah saja, tapi sebagai mahasiswa tentunya jangan tergantung dengan itu, sudah harus ada sudut pandang pemikiran yang lebih mendasar yaitu motivasi dari dalam diri pribadi, kesadaran diri bahwa kita membutuhkan itu, dan kita mau menggapainya, bukan butuh pada rewardnya atau takut pada punishmentnya.


hayyoo,,,

Mahasiswa adalah strata tertinggi dalam kelas pendidikan, puncak dari level akademik seseorang,
jadi jangan salah ketika kita sudah mengenakan jubah mahasiswa itu, kita sudah dipandang berbeda oleh masyarakat, karena dalam mind set masyarakat, mahasiswa adalah agent of change, dan masih banyak lagi kecuali agent of sunlight :D

itu kata masyarakat,, nah kalo kata kita yang menjalani kayak gimana coba??!!

Cara pandang dan dasar pemikiran yang membedakan kalian sekarang dengan yang sebelumnya....

jadi aku, kamu, kalian mau jadi apa, masih mau jadi Si Kambing atau MAHAsiswa ?? :D

---

Selamat Datang kawan kawan Mahasiswa, Selamat Datang kawan kawan di dunia Hitam Putih Abu-abu, Selamat Datang di zona kebebasan,, kebebasan yang bertanggung jawab

----
#Edisi Tahun Ajaran Baru bagi para Mahasiswa Baru
Jumat, 26 Juli 2013 2komentar

Kontradiksi *Think again!!

Sore tadi, berkesempatan untuk menghabiskan waktu atau bahasa kerennya ngabuburit di salah satu masjid. Tampak hiruk pikuk ramai berbondong bondong menuju masjid untuk sekaligus sholat maghrib dan mungkin sambil berburu takjil dan makanan berbuka yang disediakan di masjid itu slama bulan ramadhan, salah satu yang pasti adalah aku,hehe. kapan lagi coba, dapat takjil dan makanan berbuka gratis, bisa jadi tujuan utama selama romadhon nih.

tapi di sudut benak,|'siapakah yang dengan mulianya ikhlas untuk memberi dan ikhlas untuk berbagi ?'|

Penasaran hati tak mampu terbendung untuk memuaskan hasrat keingintahuan siapa gerangan yang begitu mulianya, dan jawaban yang didapat semua itu diberikan oleh hamba Allah, tiap hari secara bergiliran para Hamba Allah ini berbagi dalam bentuk takjil dan makanan berbuka.

Tertegun!!! Sekaligus seperti ada bekas tamparan memerah di hati.

Begitu hebat nya orang orang ini, para hamba Allah, begitu antusias dalam berbagi. tapi sebentaaar,,,,

|Lalu aku siapa?? Aku kan juga hamba Allah,, Terus apa yang uda aku lakukan sebagai hamba Allah?? selama ini lebih berharap diberi daripada memberi.|
|Ah Aku pun harus bisa seperti itu, tunggu saja nanti ketika aku uda kaya.. nah sambil nunggu kaya mending nikmatin dulu aja nih takjil, rezeki jangan ditolak kan, mumpung ada kesempatan untuk diberi..|
|la terus mau nunggu sampai kaya?? kalo belum kaya aku uda mati duluan gimana?? kapan dong aku bisa berbagi..|
|halaaah urusan mati uda ada yang ngatur, uda nikmatin dulu aja nih takjil, buruan abis itu makaaan,,,, 
-hening-  hmmm... waduh, ngeri juga ya, kalo aku besok mati bagaimana?? masa' harus nunggu kaya dulu baru mau berbagi |


Think again...

Rabu, 26 Juni 2013 0komentar

Obrolan Kosong Si Pikir Pendek Si Pikir Panjang

|
Dua Sahabat karib yang punya banyak kesamaan sekaligus punya banyak perbedaan, yang tak pernah punya waktu untuk sekedar ngobrol menghabiskan masa walaupun sudah terlalu sering berjumpa, bersua namun tak ada kesempatan untuk sekedar ngobrol.
dan ketika masa itu tiba, Jelas!! digunakan dengan baik obrolan tersebut.

Mereka membicarakan zaman yang sudah semakin tidak bisa dibedakan mana yang benar dan mana yang salah,  semua yang berbau tabu dan tidak senonoh kini menjadi hal yang wajar atau bahkan sedang trend. Semuanya serba terbalik, sesuatu yang dulu dijimatkan pada kaum wanita kini seakan sah bahkan dipandang lebih glamour jika dipakai oleh lelaki, begitu juga sebaliknya wanita sekarang lebih suka mengenakan atribut ataupun kebiasaan yang dulu lebih pantas digunakan oleh pria, memang semuanya serba diputar balikkan, semua serba dicampur adukkan.

"begitu juga dengan nasib kita sekarang bray,, peran kita sekarang sering dibolak balik seenak otak mereka sendiri, bagaimana menurut kau bray...?" sergap si Pikir Panjang, mencoba membuka diskusi baru dengan sahabatnya.

"iya juga bray, padahal kita diciptakan sudah sesuai dengan porsi dan keadaannya masing masing, istilah kerennya itu sudah sesuai dengan SIKONTO* PANJANG (baca : Situasi Kondisi Toleransi Pandangan dan jangkauan :D), tapi tetap aja mereka slalu menggunakannya tidak pada porsinya, menggunakan kita hanya untuk dijadikan tameng pembenaran atas kebenaran tanpa dasar" jawab si Pikir Panjang mencoba menjelaskan duduk perkaranya

si Pikir Pendek mencoba menambahkan "benar sekali kau bray, contoh realnya saja dah, aku selalu saja di pakai untuk membenarkan hal hal negatif, hal hal yang gag ada korelasinya dengan masa depan dan bahkan hal hal yang jelas jelas tidak dibolehkan pun, mereka menggunakan aku sebagai salah satu dasar pembenaran mereka melakukan perbuatan itu" Jelas si Pikir Pendek dengan menggebu gebu

"ada benarnya juga kau bray, tapi contohnya kejadian perkaranya seperti apa itu bray,,?" tanya si Pikir Panjang.,

si Pikir Pendek dengan sabar menjelaskan, "contohnya saja ni bray, ketika mereka mau mendahulukan sikap menunda mereka terhadap sebuah kegiatan seperti garap skripsi nih, mereka pasti menggunakan aku".
"halah masih ada hari esok dah, jalan jalan dulu dah,, lagian juga besok belum tentu bapak dosen itu ada di kampus, paling juga orangnya lagi sibuk garap kegiatan hibahnya.." tambah si Pikir Pendek mencoba menirukan.
"dan masih banyak lagi yang lainnya bray, contoh lainnya nih ya, saat mereka lagi pengen liat film bokep, mereka pasti gunain aku lagi, mereka berpikir pendek, tidak mikir efek dibalik itu, mereka tidak melihat efek negatifnya. apa lagi kalo soal menunda, pasti dah aku yang dipakek" keluh si Pikir Pendek

"sama aja sama aku bray, aku disalah fungsikan, aku slalu aja digunain jadi dasar pemikiran saat mereka akan melakukan perbuatan yang baik, perbuatan yang jelas-jelas berkorelasi dengan masa depan mereka, contohnya nih, mereka selalu pikir panjang kalo memulai sesuatu yang baru misal pengen bisnis kecil kecilan, pasti mereka mikirnya gimana kalo nanti gagal, gimana kalo nanti gag laku, gimana kalo nanti gag balik modal, gimana kalo nanti pasar tidak mau menerima, begitu dah seterusnya, sama juga ketika mereka ingin menjadi lebih baik, ketika mereka berusaha untuk out of the box, keluar dari zona nyaman pasti mereka juga akan berpikir panjang, gmana kalo gini gmana kalo gt dan jelas pemikiran panjang yang digunakan rata rata berorientasi pada hal negatif atau sesuatu yang mengurungkan niat itu" terang si Pikir Panjang

"hmmmmm..... haaaaaaah" sambil menghela napas panjang sambil meneruskan isapan kreteknya, si Pikir Panjang kembali meneruskan ucapannya.

"padahal jelas mereka jelas tahu mana yang jelas baik dan mana yang jelas tidak baik buat mereka, tapi mereka tetap saja tahu tapi pura pura tidak tahu, mencari tameng dan pembenaran atas perbuatan mereka" lanjut si Pikir Panjang

Sambil membenarkan tempat duduknya, dan juga membenarkan apa yang harus dibenarkan
si Pikir Pendek melanjutkan
"iya, padahal ketika aku dan kamu digunakan dengan sebagaimana mestinya pasti akan lebih baik, ketika mereka pengen melakukan hal baru, just do it!! gunakan aku saja. tidak usah terlalu dipikir nanti bagaimana dan begitu juga ketika mereka akan berbuat hal negatif harusnya mereka menggunakan kamu bray, menggunakan pikir panjang, mereka berpikir bagaimana akibatnya jangka panjang kalau mereka tetap melakukan hal itu dan siapa yang akan dirugikan." Jelas si Pikir Pendek

"Ya sudahlah kawan, kita hanya bisa berharap, walaupun seperti sebuah harapan sang fajar yang merindukan sang petang" terang si Pikir Panjang
"untuk berubah menjadi baik terkadang harus cenderung memaksakan, karena pemikiran pun juga termasuk dalam sebuah habit, habit adalah sesuatu yang harus dilakukan berdampingan dengan pengulangan" sambung si Pikir Panjang.
|

Dan...


"Pare.... Pare.... Tulungrejo... Tulungrejo...." teriak si kernet

"Loh udah nyampek to... wah iya Pak, saya turun disini,,"
ambil tas dan segera keluar dari bus patas.




Kamis, 13 Juni 2013 0komentar

Kenapa ? Tanya

adakah yang salah dengan pertanyaan dan bertanya,,,
apa ya???
"hmm... baik bagaimana anak anak, apa ada pertanyaan??"
  serentak suasana menjadi sunyi senyap khusyuk
  "wah berarti anak anak sudah paham dengan yang Bapak jelaskan barusan ya..."
  seirama... barisan senyum berirama merekah bak bunga bangkai di sore hari di wajah anak anak... entah bermakna apa...

'hmmm... Bapak, saya ijin bertanya,, kenapa kok tanah harus dipupuk, apa tidak bisa tanah itu suplai nutrisinya sendiri,, ah kalo kayak gitu kan ngajari tanah manja...?" dengan wajah polos
"Loh,,, kan sudah Bapak jelaskan tadi, kamu gag mendengarkan Bapak ya,,,, makanya kalo Bapak lagi menerangkan di depan jangan sibuk sendiri kamu itu,,, sini kamu, maju ke depan!!!"
Sadar atau tidak hal semacam di atas sempat familiar di masa masa kecil dulu kita... ini hanya contoh dan mungkin masih banyak lagi lainnya. Hal sepele mungkin, tapi secara tidak langsung itu membekas di alam bawah sadar kita, bahwa bertanya adalah suatu hal yang tidak sopan, bertanya adalah untuk orang orang yang tidak mendengarkan, bertanya itu bagi orang orang yang tidak gampang mengerti (gag mudengan), bertanya itu aib, bertanya itu memalukan.

Bertanya adalah proses kita untuk berpikir, menindak lanjuti segala sesuatu, mengajak otak kita untuk mengolah data yang ada untuk mendapatkan input atau bahkan memberi pertanyaan lanjutan. Masih ingat kan dengan kisah Nabi Ibrahim AS saat Beliau mencoba mencari tahu siapa dirinya, untuk apa diciptakan, siapa tuhannya, begitu juga dengan Nabi Musa AS serta Junjungan kita Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan wahyu ataupun hidayah dengan sebuah pertanyaan dan pencarian.

Jadi tidak ada yang salah dengan sebuah pertanyaan dan aktivitas bertanya, mulailah bertanya dari diri kita sendiri, lalu bertanya akan apa yang ada di sekitar kita, tanyakan kepada diri, jika masih belum menemukan jawabannya cobalah menanyakannya pada yang paham akan persoalan itu, dan ada pula kalanya pertanyaan akan kita temukan dari hasil pencarian itu sendiri (butuh proses) karena ada jawaban dari pertanyaan itu yang masing masing orang akan mempunyai jawabannya sendiri dari hasil pencariannya.

Ada pula pertanyaan yang jawabannya adalah pertanyaan itu sendiri, seperti apa itu Cinta, setiap orang pasti punya definisinya masing masing berdasarkan apa yang diyakininya dan apa yang menjadi kepercayaannya dan tak akan ada habisnya, jangan jangan cinta itu adalah cinta, jangan jangan cinta itu adalah jawaban bukan sebuah pertanyaan :) ato mungkin yang laiinya..

Ada pula pertanyaan yang tidak perlu dijawab, pertanyaan yang mirip dengan sebuah statement, kenapa tidak perlu dijawab saat itu juga karna nanti kita akan menemui jawabannya jika kita berpikir dan mencarinya, yang kita perlu untuk jenis pertanyaan ini adalah meyakini dan mempercayai.

So,,, bertanyalah apapun itu, cari jawabannlah sejauh apapun itu, sampai asa dan cita bertemu dengan lahat,, karena itulah yang membedakan kita dengan yang lain.

apakah tulisan ini benar?? entahlah.... aku pun masih terus bertanya dan terus mencari jawabannya..
sebelum nantinya di alam sana aku akan ditanya....




Senin, 10 Juni 2013 0komentar

Tanya Kenapa

Eiiiits,, bukan promosi rokok lo ini ya....

Hanya sekedar iseng aja sambil nungguin sang Kopaja nongol dari sarangnya, sambil tidak sengaja melirik iklan rokok terpampang jelas, "tanya kenapa".

Sejenak tertegun dengan jarkon tersebut, iya ya...
Kita hidup pasti tidak akan berhenti untuk bertanya, baik itu tersirat atau tidak sekalipun, selama masih ada rasa "penasaran" dalam benak kita.
Sadar atau tidak dengan Pertanyaan membuat posisi kita menjadi dinamis tidak statis. Pertanyaan pun tak selamanya dalam bentuk lisan yang tersurat|tersirat, terkadang pertanyaan muncul dari hasil mendengar, melihat, merasa.
Yah pertanyaan yang membuat hidup ini hidup, pertanyaan lah yang membuat hidup ini bergairah. Pertanyaan yang diiringi dengan usaha untuk mencari jawaban dari pertanyaan itu tentunya. Pertanyaan menstimulus akal untuk berpikir, menganalisa, dan bertindak untuk mencari jawabannya. Pertanyaan adalah suatu yang wajar bagi kita, Manusia.
Tahu robot kan, robot tidak pernah mengajukan pertanyaan, apa yang diminta, apa yang diperintah akan dilaksanakan begitu saja, tidak ada sangkalan, tidak ada pertanyaan "untuk apa saya seperti ini/itu...blablabla..." NEVER!!  Nah, mau hidup kayak robot, hidup dalam program yang udah di setting seperti itu, hidup stagnan, tak ada gelora, tak ada greget...

Pertanyaan dan bertanya adalah bukti bahwa kita adalah makhluk yang paling agung yang pernah diciptakan Tuhan yang pantas diberikan amanah sebagai khalifah bumi ini. Pertanyaan dan bertanyalah yang membuat kita bisa menjadi seperti saat ini.. Pertanyaan dan bertanya lah yang membuat kita jauh lebih dari sekedar "seonggok daging yang hanya punya nama".

Bersyukurlah untuk kita yang masih punya pertanyaan akan semua hal, beruntunglah hati dan pikiran untuk kita yang masih peka akan semua hal di dalam dan disekitar kita...

Bertanya lah sebelum kelak tiba masanya kita akan Ditanya.....


______ tuh udah nongol juga batang hidung si Kopaja... lanjut dulu dah perjalanannya.... "Bang, ampera raya kan...."
Sabtu, 18 Mei 2013 3komentar

Merindu Subuh

Kini, 
Pekatnya secangkir kopi telah menjadi sahabat sejati menghabiskan pekatnya malam hingga gulita.
Kokokan ayam pun hanya terdengar sebagai sebuah lelucon di warung lesehan jalan jawa.
Seruan adzan subuh hanya terdengar bagaikan rengekan anak ingusan di sebelah kosan.

Tak Lagi ku temui fajar menyingsing diantara pergantian sang waktu,
Tak Lagi ku lihat langit menyeruak kemerahan di ujung ufuk timur sana.
Tak Lagi ku cium bau parfum malaikat dengan langkah tegap dengan barisan yang rapat menyeru sebuah panggilan.
Tak Lagi.....
Entah kapan, ataukah Suatu Saat..
Merindu Subuh 

Kamis, 09 Mei 2013 4komentar

Baby Steps (Little Steps to Big Dreams)


Mari sejenak mengingat serpihan memori kita saat masih balita dulu.

Ketika masih dalam fase belajar untuk merangkak dengan kedua belah tangan dan kaki, kemudian beranjak untuk bisa berjalan dengan kedua belah kaki saja. berapa kali kita terjatuh, berapa kali pula kita menangis tersedu. hingga pada akhirnya kita mampu berjalan walaupun terbata, walaupun hanya beberapa langkah, selangkah demi selangkah, step by step, diawali dengan little steps dan begitu seterusnya hingga kita mampu berjalan sambil sesekali mencoba menyeimbangkan tubuh walaupun masih sering kita tersembab, dan hingga kita mampu berjalan seperti saat ini.


Sejenak, kita memutar ulang memori yang tersimpan lekat di masa kecil dulu,, ya walaupun kita tak tahu persis posisi kita yang sebenarnya pada saat itu, tapi mungkin cerita dari orang tua kita dan sanak keluarga mampu melengkapi serpihan-serpihan memori tersebut.

Ada yang menarik dengan proses ketika kita dulu saat balita belajar berjalan.
Proses belajar berjalan butuh proses yang berat, sebelum bisa faseh berjalan, tentu sudah beribu rengekan dan tangisan bayi tersebut akibat terjatuh, sudah beberapa kali terserambab dan lecet di kaki, di tangan.
tapi coba diperhatikan dan diingat kembali.

apakah pernah seorang bayi akhirnya memutuskan untuk berhenti belajar berjalan?! 
apakah karena dia berpikir "aduh,, aku masih bayi, nanti kalo aku belajar terus terjatuh bagaimana dengan tulang-tulangku yang lunak ini......", lalu dia akan berhenti belajar berjalan?! 

Belum pernah ditemui bayi yang akhirnya mengibarkan bendera putih atau menyerah untuk berhenti belajar berjalan. Ketika ia terjatuh, ia menangis. setelah puas menangis, ia mencoba lagi. dan begitu seterusnya.
Itu seorang Bayi, yang masih belum bisa berpikir logis, hanya punya keinginan dan tekad.

Bagaimana dengan kebanyakan kita, yang sudah makan asam garam kehidupan *katanya.
yang masih saja sering mengeluh. masih sering merasa sudah berbuat banyak hal.
ketika belum berhasil mendapatkan sesuatu, mudah menyerah, mudah menggerutu dan masih banyak alasan untuk berhenti berusaha.
Diberikan kekuatan untuk dapat mengolah akal pikiran tapi masih saja bangga dengan kemampuan untuk beralasan, dan menunda.

Masa' kalah sama bayi,,,,,, :D

yap soal itu kita kalah dengan bayi... kenapa??
karena,
si bayi belum punya,
Persepsi, seperti nanti kalau, kalau begini nanti begitu, dst....
si bayi belum punya,
Pembanding, seperti masih mending aku, la dia... dst
dan si bayi terbuka dengan masa akan datang yang masih misteri kemungkinannya, walaupun si bayi masih belum bisa menggunakan akalnya dengan maksimal dibandingkan kita.
Si bayi bermodalkan
Just do it.


Sedangkan kita, yang sudah bisa mendayagunakan akal otak pikiran kita bahkan sering memanipulasinya, dengan mudahnya terhempaskan oleh usaha yang belum berhasil, akal pikiran kita masih slalu digunakan untuk memprediksi masa depan dengan kemungkinan yang cenderung negatif.  dan itu telah menjadi habit. disadari atau tidak.

terus, apa yang harus aku, kamu, kita, kalian lakukan??
Terbukalah terhadap masa depan dengan segala ketidakpastian dan segala kemungkinan, berfokuslah pada hari ini, saat ini. dan perhatikan apa yang terjadi... itu!! :D
dan mulailah melangkah step by step, with a little step.


mulai kapan?? besok deh ketika sudah siap...
ternyata kekuatan diri untuk menjadi lebih baik masih belum bisa mengalahkan kekuatan untuk segera menundanya.

la terus bagaimana??
Apanya yang terus, teruskanlah sendiri bagaimana keterusannya.
bukankah keterusannya jelas di depan mata.

dan Demi Massa_
Senin, 06 Mei 2013 0komentar

Kontras,, entahlah

Lemas, tumpul, seperti sebuah pensil yang lama tak kongkow di lobang orotan, hanya tampak atos, keras dari luar tapi jangan lihat di dalamnya, hanya tersisa isi pensil yang usang. Pola hidup kembali monoton, bangun pagi dengan secangkir kopi ireng tanpa gula, dengan aroma caffein yang kental menggeliat masuk ke 2 lobang hidung, semerbak, kembali duduk di depan laptop, menekan tombol power, setelah itu bingung akan berbuat apa seperti seorang pemuda yang habis di brain wash atau mungkin setelah di hipnosis, makan, buang hajat, bengong, tidur bangun begitu seterusnya. seperti robot gagal yang salah program, bahkan mungkin lebih buruk daripada robot itu sendiri.  entahlah

Kontras,

Dengan kenyataan 1 tahun kebelakang, pola hidup begitu dinamis, urus sana, urus sini, sok sibuk, seperti anggota dewan yang tertumpuk dengan schedule padat merayap, bahkan mandi pun sudah bukan lagi menjadi sebuah habit, bahkan makan pun dilakukan hanya untuk pengisi luang, untung saja para pekerja dalam tubuh tidak mengajukan protes berhubung hari buruh. masih terus saja urus sana urus sini, sampai sampai tidak ada waktu untuk diri sendiri, untuk sekedar mengurus hajat diri sendiri saja sudah amat jarang, entah selalu ada saja perihal yang mendaftar ingin diurus, sampai batin pun berbicara, kapan ada waktu untuk diri sendiri, kapan waktumu untuk menata masa depanmu, jika persoalan lain getol diurusin. keinginan hati semakin kuat untuk segera angkat kaki, mencari waktu untuk berdua dengan waktu, namun saat sudah berdua dengan waktu,(kembali ke paragraf pertama di atas sono) entahlah  


adaptasi kah ini
atau
memang.....

entahlah..


hanya sekedar tulisan, celotehan belaka.....


di tambak lantai dua kota lumpur
Jumat, 03 Mei 2013 0komentar

Keong Mas, dari Pemanis menjadi Perusak



Keong Mas,, bukan seperti legenda keong mas jaman dahoeloe kala, it's real, keong mas, sebangsa dengan siput, bekicot dan masih banyak lagi. Tak sulit menemukannya, khususnya di perairan irigasi, areal persawahan, khusus pada areal persawahan di beberapa tempat, keong mas sudah menjadi daftar pencarian petani, gimana mau tidak perannya cukup besar dalam berkontribusi pada pertumbuhan tanaman padi khususnya pada padi muda atau padi yang baru dipindah dari persemaian. Keong mas ini menyerang tanaman padi dengan cara memakan bagian batang padi yang masih muda dan lunak. serangan keong mas ini mengakibatkan anakan roboh dan pangkal padi patah, petani pun harus kembali menyulamnya, dan pada musim hujan serangan keong mas bisa mencapai 2x lipat.


Tapi dibalik 'jahat'nya si keong mas tadi ini, si keong ini ternyata dahulu merupakan hewan peliharaan di dalam aquarium sebagai pemanis dari aquarium selain ikan ikan tentunya, dan juga selain dijadikan sebagai hewan peliharaan juga saat itu potensi keong mas dikenal sebagai makanan potensial. Keong mas masuk ke Indonesia pada awal tahun 1980-an dari Amerika Selatan. Perkembangan keong mas melonjak drastis ketika telur keong mas terbawa saluran air atau irigasi dan berujung di areal persawahan, melonjak sehingga berbalik arah menjadi hama pada tanaman padi hingga sekarang (Heong et al., 2003).

Telah banyak bentuk pengendalian yang dilakukan untuk mengendalikan keong mas ini dari cara manual, mekanik hingga kimiawi. untuk pengendalian dengan kimiawi ini data yang diperoleh hingga tahun 2009 belum mampu menekan populasi hama keong mas ini. hal ini karena keong mas memiliki perkembangan yang cepat, daur hidup yang singkat dan resisten terhadap pestisida dan penyakit, didukung lagi dengan daya tahan keong mas yang mampu bertahan hidup pada kondisi margin (tanpa air) selama 6 bulan dengan menguburkan dirinya dalam tanah, saat air tersedia kembali, keong mas melanjutkan daur hidupnya, begitu seterusnya (Setyadi dkk., 2002).

Masih menjadi pertanyaan besar, bagaimana bentuk pengendalian dari keong mas ini dengan tetap memperhatikan faktor abiotik dan biotik.

referensi :

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. 2008. Luas Serangan Siput Murbai pada Tanaman Padi Tahun 1997-2006. Rerata 10 tahun dan tahun 2007. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Jakarta
Heong, K.L., Joshi, R and Bell, M. 2003. Golden Apple Snail. IRRI.
Setyadi G. W., A. M. Fuah, dan H. C. H. Siregar. 2002. Pengaruh Kepadatan Populasi dan Jenis Pakan pada Pertumbuhan Keong Mas. Hayati. Jurnal Biosains, Vol 9, No 4, Desember 2002: 101- 104


Senin, 29 April 2013 4komentar

ilmu amal dan ikhlas

Sungguh tersebar luas segala hal d bumi ini, banyak hal yang bisa dipelajari dari lam ini, disana sini imu bertebaran.. segalanya brbentuk ilmu yang bilamana kita mau berusaha dan berpikir untuk mempelajarinya.. Mencari ilmu tidak hanya terbatas pada definisi di sekolah formal saja, d luar kta bisa mncari ilmu, jalanan, di daratan dan segala pnjuru kita bisa mencarinya.


Namun ilmu yang telah kita cari, brhasil kita kumpulkan, akan berakhir sia sia  jika tidak ada niatan dan usaha untuk mengamalkannya, kita analogikan ilmu adalah seperti makanan, kita pasti butuh makan untuk menunjang tubuh kita, namun bagaimana jadinya jika kita terus makan tanpa ada kesempatan buat (maaf) buang hajat. tentunya itu akan menjadi pertanda bagi tubuh kita, makanan yang berada di perut tentu akan (maaf) membusuk dan menumpuk di dalam perut, dan bagaimana saat buang hajat tentu harus ada proses kesungguhan disitu (baca : "ngeden") agar benar benar sempurna proses buang hajat tersebut.
sama halnya dengan ilmu, ilmu yang menumpuk tanpa diamalkan akan menjadi sia sia, tidak manfaat bagi orang lain dan bahkan bagi diri kita sendiri, dalam mengamalkannya pun harus dengan kesungguhan, dengan setulus jiwa, tiada lain tiada bukan untuk mencari riddha Ilahi. Mengamalkan ilmu sejatinya justru malah menambah ilmu kita,dan memberi kesempatan bagi kita untuk menambah ilmu.

Setelah diamalkan (berupa amalan) dari ilmu ilmu tersebut, yang perlu diingat ketika mengamalkan adalah ikhlas, lupakan apa yang sudah lakukan, kita melakukan itu lillahi ta'ala tanpa mengharapkan balasan cukup balasan dari Allah SWT. Belajar ikhlas dalam mengamalkan ilmu dapatlah melihat pada analogi seperti saat buang hajat, saat hajat terselesaikan apakah ada perasaan menyesal telah membuang hajat tersebut, apakah ada perasaan "eman" ketika mengeluarkannya. tentu Tidak kawan!! justru semakin plong saat selesai membuang hajat, serasa tak ada lagi yang mengganjal tanpa beban.
Seperti itulah kiranya bagaimana kita bersikap ikhlas dalam mengamalkan ilmu.

ILMU - AMAL - IKHLAS

"Semua Manusia akan Hancur kecuali mereka yang berilmu
 Setiap orang yang berilmu akan hancur, kecuali orang-orang yang beramal
 Setiap orang yang beramal akan hancur, kecuali orang orang yang ikhlas
 Setiap orang yang ikhlas akan selalu menghadapi godaan Setan"
 (Imam Al Ghazali)
Minggu, 21 April 2013 6komentar

Bahagia itu bukan nanti

Pernah sesekali kita berkata dalam lirih dan juga dalam kelantangan, 
berkata bahwa: 
"ketika aku lulus kuliah, nanti aku pasti akan bahagia.. karna aku mempunyai status pendidikan yang lebih tinggi daripada yang lain, dan pasti aku akan bahagia setelah itu"
"saat aku sudah menjadi sutradara, nanti aku pasti akan bahagia.. karna aku sudah dikenal dan diketahui punya nilai seni yang tinggi"
"ketika aku sudah menjadi pimpinan, nanti aku pasti akan bahagia..."
dan banyak lagi ketika dan saat yang lainya.................................................

namun, ternyata kebahagian itu tak kunjung tiba saat target itu sudah di genggaman.. alih alih menjadi berbahagia justru ada lagi hal yang harus dikejar dan ditarget,
setelah belajar dengan keras untuk lulus kuliah,, dan akhirnya lulus, ternyata masih harus berusaha dan bersaing lebih keras lagi untuk dapat bersaing dengan para lulusan laiinya dalam mencari kerja...
setelah menjadi pemimpin,, ternyata masih harus memimpin anggota dibawahnya yang justru lebih banyak lagi yang harus dilakukan,,
dan akan terus seperti itu..

Bagi mereka yang percaya bahwa, "saat saya mendapatkan ini, nanti pasti saya akan bahagia.." kebahagian meraka mungkin akan menjadi impian masa depan saja..

Bahagia bukan setelah kita mendapatkan sesuatu,,,
Bahagia bukan setelah kita menggapai sesuatu...
Bahagia bukan setelah berada di posisi tertentu...
Bahagia adalah saat ini

Bahagia bukanlah esok 
Bahagia bukanlah lusa atau masa yang akan datang
Bahagia bukanlah nanti, jika...
Bahagia adalah saat ini

Bahagia bukan untuk ditunda, bahagia bukan untuk nanti,,

Bahagia adalah milik orang orang yang bersyukur :)

image from google happines



# yang masih berada di bawah lentera yang bisu diantara tahu dan ketidaktahuan
Senin, 15 April 2013 0komentar

Teroris dan Agamis

sebuah tindakan yang dipaksakan untuk berkolerasi dengan sebuah kepercayaan adalah hal pembodohan,, bagaimana mungkin kita yang melakukan sebuah tindakan namun berimbas pada sesuatu yang tidak ada hubungan secara langsung.

semoga cerita berikut bisa sedikit bisa menjelaskan..

Diujung desa tak bertuan,
Hidup seorang Pak Tua yang selama hidupnya hidup beriringan dengan kedamaian alam, belum pernah berkecimpung dengan keramaian. Sampai pada suatu saat Pak Tua diajak oleh anak anaknya untuk merasakan gemerlapnya kota, tentunya merupakan hal yang baru bagi Pak Tua. Sesampainya di kota, Pak Tua tak henti menggelengkan kepala melihat segala bentuk kehebatan bercampur kecongkak'an manusia jaman sekarang, entah kagum atau miris.
Pak Tua tinggal di kediaman anak bungsunya yang tepat berada di tengah kota, di tengah hiruk pikuk. ketika sedang beristirahat Pak Tua merasa terganggu dengan sebuah suara yang memekikkan telinga, dalam benaknya belum pernah dia mendengar suara setidak enak ini. Pak Tua mencoba menelusuri sumber suara sampai dia menemukan seorang anak kecil yang sedanga belajar memainkan sebuah biola. Sambil menggerutu Pak Tua berkata dalam benaknya betapa jeleknya suara biola tersebut lebih mengerikan daripada suara petir halilintar, dan menyimpulkan tak akan pernah mau lagi suara mengerikan tersebut dari biola.
Suatu waktu Pak Tua berjalan jalan lagi menelusuri kota, di tengah langkah tuanya, Pak Tua kembali mendengarkan suara yang begitu indah, begitu merdu, elok, suara indah yang belum pernah dia temui sebelumnya di desa tempat dia tinggal. Pak Tua kembali menelusuri dan mencari sumber suara tersebut, sampai dia bertemu dengan seorang nenek tua, seorang maestro,  sedang memainkan biolanya.
Seketika Pak Tua menyadari kekeliruannya, suara yang tidak mengenakkan yang didengarnya kemarin bukannlah berasal dari biola, bukan pula sang anak kecil. itu hanyalah proses belajar sang anak kecil yang belum bisa memainkan biola dengan baik.

Kawan,
hal ini sama seperti agama. Sewaktu kita bertemu dengan seseorang yang "menggebu gebu" terhadap kepercayaannya, tidaklah benar untuk menyalahkan agamanya. itu hanyalah proses belajar seorang pemula yang belum bisa memainkan agamanya dengan baik. Sewaktu kita bertemu dengan seorang bijak, seorang maestro agamanya, itu merupakan pertemuan indah yang menginspirasi.

saat ini entah doktrin dogma yang terlalu memaksakan kehendak, sebuah tindakan dan perilaku terhadap sesuatu kerap dihubungkan dengan sebuah aliran kepercayaan. sebuah cara yang cukup keji bagi saya, dan jelas tak masuk akal, sampai sampai efek dari ini semua adalah timbul rasa tidak percaya dari sesama penganutnya. mereka lebih takut dengan sesama ketimbang yang bukan sesamanya.

Teroris adalah sebuah tindakan yang salah, bukanlah sebuah aliran apalagi sampai menyangkut ke sebuah kepercayaan.
seorang yang agamis lebih mudah di nilai sebagai pelaku teroris ketimbang yang bukan, sehingga banyak penganutnya merasa takut untuk menjadi lebih agamis, karena takut akan di cap teroris.

mari kita melihat sisi yang lebih dari satu, jangan mudah berkesimpulan dari sudut pandang yang miskin, analisa yang faqir.

mari pula bersama bertindak tanduk sesuai dengan aqidah yang telah diajarkan sesuai dengan dasar yang diturunkan, agar orang yang mengenal kita, menjadi mengenal agama kita karena mengenal kita.





inspired from
Ajahn Brahm "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya"
Mario Teguh "edisi malam kemenangan"

1 komentar

just wanna feel this momment

Ingin melihat saat pertama kali melihat
Ingin mengenal saat pertama kali mengenal
Ingin mencintai saat pertama kali mencintai

Ingin menyayangi saat pertama kali mencintai
Ingin menjaga saat pertama kali menyayangi
Ingin bersama saat pertama kali bertemu

Ingin melihat senyuman itu saat pertama kali berjumpa
Ingin menatap lama senyuman itu saat pertama kali mencoba merayu
Ingin merayu saat pertama kali berjumpa dan bertatap muka

Sebuah momment luar biasa, yang tak akan pudar terlupa.. saat perjumpaan pertama,, semua terasa istimewa,,

Andai,, dan akan menjadikan hari hari yang tertinggal dan hampir terlupakan ini menjadi sebuah moment perjumpaan pertama,, setiap waktu setiap saat..

just wanna feel this momment :)


# masi melek, kagak mau merem ni mata,, berasa sauna di negeri orang. :D
0komentar

Antara Ketahuan dan Ketidaktahuan

Tahu akan sesuatu membuat kita mengerti akan sesuatu, tahu membuat kita mengetahui sesuatu yang tidak diketahui. tahu menandakan wawasan dan pengetahuan bertambah, menjadi tahu mempunyai resiko, pertama menjadi tempat bertanya, menjadi lebih dipandang, kedua, menjadi lebih sensitiv dan peka terhadap sesuatu. ada pula ketidak tahuan akan sesuatu, belum atau tidak tahu akan sesuatu, entah itu unsur ketidak sengajaannya ataukah bersengaja untuk menjadi tidak tahu, umumnya menjadi tidak tahu masih sering dijadikan tameng dalam posisi mencari aman, lebih baik tidak tahu daripada menjadi tahu, karena dengan tahu membuat membatasi diri kita dengan berbagai sudut pandang, begitulah menurut versi si ketidak tahuan. sehingga para ketidak tahuan ini masih merasa dan menganggap nyaman dan tenang dengan keadaan saat ini. 
Namun, 
diantara tahu dan ketidak tahuan masih ada yang lain, yaitu tidak tahu tapi pura pura tau (baca : Sok Tau) dan tahu tapi pura pura tidak tahu (baca : bukan rendah hati). Para ketidak tahuan tapi pura pura tau ini cenderung ingin selalu diperhatikan, namun usaha untuk diperhatikan dengan cara yang kurang tepat, dengan seakan akan tahu akan segala hal, hanya untuk dianggap lebih tahu, namun kosong tidak menambah kadar tahu
tahu tapi pura pura tidak tahu, tahu akan sesuatu tapi seakan akan tidak tahu dalam posisi dan kondisi tertentu, bukan agar dianggap rendah hati atau tidak sombong, tapi dalam kondisi tertentu dibuat seperti itu, seperti misal, si tahu (tapi pura pura tidak tahu) ini mengetahui bahwa ketika melakukan ini akan mempunyai dampak negatif lebih banyak dari pada efek positif, dan begitu yang disampaikan pada yang lain agar jangan melakukan itu, namun dengan predikat tahu tapi pura pura tidak tahu, tetap melakukan itu untuk dirinya sendiri dengan berusaha melepaskan sejenak ketahuannya tersebut.

terus,, aku, kamu, kita, kalian ada dalam tahapan yang mana??

tenaaaang....
aku pun tak tahu jawabannya...

jawaban itu mungkin tersisip di situ, di hati yang telah lama membisu atau hati yang lama tak didengarkan



Jumat, 05 April 2013 2komentar

Kaca Mata Kehidupan

 |Kaca Mata| = |Kacamata|


Kaca yang diletakkan di depan mata, untuk membantu mata mengoptimalkan fungsinya, mengumpulkan informasi visual sebagai bahan/data referensi yang akan dibawa ke organ otak untuk diproses bagaimana seharusnya.

Kacamata dengan berbagai variasi sudah hadir dan familiar, terutama pada variasi warna, ketika kita menggunakan kacamata berwarna hitam maka otomatis dari mata kita akan tampak objek menjadi gelap atau mendekati, begitu juga dengan warna hijau, objek yang diterima mata pun cenderung berwarna hijau, begitu juga dengan warna lainnya cenderung seperti warna kacamata yang digunakan. Melihat wanita cantik tampak seperti Hulk-woman ketika menggunakan kacamata berwarna hijau, seterusnya dan bisa dilanjutkan sendiri analogi dan fantasi lainnya :)

Seperti itulah dengan kehidupan kita, cara kita melihat hidup, terkadang masih berpatokan dan terlalu kolot dengan warna kacamata kehidupan yang kita pakai. Seperti itulah kita memandang sebuah persoalan dalam hidup. hanya mampu melihat dari satu sudut pandang saja, padahal masih ada sudut pandang lain yang tersisa dalam pilihan kita.

Gunakanlah dengan arif kaca di depan mata (baca: kacamata) dalam melihat segala sesuatunya, bijaklah dalam menggunakan dan melihat dengan kacamata kehidupan, sehingga apapun yang diambil dalam setiap keputusan dari melihat sesuatu menjadi lebih santun dan arif :)
Rabu, 03 April 2013 0komentar

Belajar dari Korea

Tak bisa terelakkan..
badai datang dan pergi terus bergulir, menghujani negeri tercinta NKRI ini..
yang dalam bahasa yang agak ilmiah bernama "korean wave"

yeaaah,,,
demam korea, virus korea tengan semerbak di kalangan muda indonesia tidak hanya muda, bahkan kawula sepuh dan menginjak remaja turut terbius..
segala aspek dari korea menjadi trendsetter di negeri kepulauan kita ini.. tidak bisa dipungkiri penulis pun sempat terjangkit walaupun belum sampai stadium 4 hahaha

dari mulai fashion, kuliner, musik, gaya hidup hingga tetek bengeknya semua digandrungi..
tak pelak dalam sekejap korea salah satu kiblat trendsetter dunia selain negara amerika sekirat.. ;)

namun kita sebagai individu yang di berkahi akal untuk berpikir tidak barang tentu menerima itu semua secara mentah mentah.. mari kita lihat dari sudut pandang lain, dari kacamata yang berbeda..

Korea dahulu tidak terpecah seperti sekarang, dulu korea menjadi salah satu satuan. korea pada saat itu masih menjadi jajahan dari negara jepang, dan mampu merdeka pada tahun yang sama seperti Indonesia merdeka pula yaitu 1945. (perlu diketahui juga, orang korea kebanyakan anti dengan jepang, karena mungkin ada trauma history pernah di jajah oleh negara jepang)
Setelah merdeka korea sempat ditransisi oleh 2 barak militer terbesar pada saat itu yaitu uni soviet dan amerika serikat. dua kubu yang pada masanya mempunyai permasalahan mendunia sehingga pernah terjadi perang dunia I dan II, menjadi sebuah polemik dan membuat masyarakat korea terpecah pada saat itu, hingga puncaknya terjadi persitegangan antar masyarakat dari pro masing masing kubu, hingga pada akhirnya sempat terjadi perang saudara sehingga terbagi menjadi dua negara yaitu korea utara (pro uni soviet) dan korea selatan (pro amerika) hingga sekarang masih ada perseturuan di dua negara satu pulau ini.

Korea khususnya korea selatan yang berkiblat pada amerika tlah jadi trendsetter dunia..
dari berbagai aspek

Namun coba perhatikan ada sisi yang harus kita lihat syukur syukur bisa kita contoh,, semaju apapun mereka, sefanatiknya mereka berkiblat kepada negara adidaya amerika, mereka tidak melupakan dan atau menghilangkan identitas mereka. Mereka tetap mempertahankan akar identitas mereka, bagaimana itu bisa terjadi :

yang pertama,
mereka memperkenalkan budaya mereka dengan cara memprioritaskan anggaran untuk sektor pariwisata, modernisasi budaya namun tidak menghilangkan warna aslinya, warna identitas aslinya. memperkenalkan budaya mereka melalu perfileman lokal sehingga sering kita melihat film korea yang berlatar belakang zaman kerajaan dan cerita cerita hikayat asli korea.

yang kedua,
tempat pariwisata dijadikan latar perfilman, sehingga secara tidak langsung mengangkat nilai dan mempromosikan tempat wisata tersebut.

yang ketiga,
berbagai macam kuliner khas korea di tampilkan dengan manis penyajiannya

Kita sebagai yang negara yang kaya akan budaya, yang bertaburan kearifan budaya lokalnya, mudah sekali melupakan identitas diri terseret oleh arus globalisasi, menjadi malu mengakui identitas diri bahkan ada yang tau identitas tapi pura pura rabun akan identitas itu.. Apakah kita mau dikatakan sebagai negara tanpa jati diri... mari kita jadikan ini sebagai opini yang pantas untuk diperjuangkan dan dibela sebelum kita benar benar kehilangan jati diri dan hanya menjadi pengekor.
Kamis, 07 Maret 2013 0komentar

Jangan Panggil aku Hama



Indonesia dikenal dengan sebutan negara agraris karena memang dari nenek moyang kita dulu selain berprofesi sebagai pelaut (kan ada tuh lagunya; “....nenek moyangku seorang pelaut gemar meraung luas samudera... na..nanananna.....”) juga berprofesi sebagai pelaku di bidang pertanian (baca:petani). Salah satu yang menjadi kendala dalam ruang lingkup pertanian adalah Organisme Pengganggu tanaman (OPT) yang tak kunjung mereda, bahkan berganti peran tiap masa (intro dulu coy... biar kayak di media media masa getoh..)

Masih lekat di pikiran kita permasalahan serangan hama wereng coklat pada tanaman padi, kemudian serangan Uret di berbagai tanaman komoditas salah satunya adalah tanaman tebu dan masih banyak lagi.





Nah tahukah kita, mereka (para hama) apa mau di cap dengan julukan “hama”, tentu tidak!!, julukan hama serta merta karena diberikan begitu saja tanpa ada persetujuan dari yang bersangkutan (baca: para makhluk yang katanya kita-kita itu hama). 

La terus, mereka nyerang tanaman budidaya begitu aja apa bukan hama namanya, nyerang gitu aja, kenyang terus puas, abis itu berpindah ke tempat lain tanpa dosa. Gitu apa bukan hama namanya??
Ya seandainya si makhluk itu punya akal ataupun punya kemampuan berpikir tentu saja bisa saja kita adakan forum diskusi khusus dengan mereka. Tapi sayangnya mereka bukan manusia, mereka makhluk hidup lain yang hidup berbarengan dengan kita yang tidak diberikan anugerah seperti kita.

So, trus itu apa namanya coba?
Mereka melakukan itu hanya karena mereka ingin menyalurkan naluri makan mereka. That’s all. Terus jika ada pertanyaan kok mereka makan segitu banyaknya, kok rakus banget ya mereka, gag tau apa para petani menangis darah gara gara mereka.. yeah sekali lagi kalau saja mereka punya kompromi untuk diajak berdiskusi layaknya kita manusia. Hehehe

Para makhluk yang dikatain hama oleh kita, tentu cap itu tidak terlalu parah seperti apa yang kita cap ke mereka. Sekali lagi mereka melakukan itu semua karena sebagai salah satu proses mempertahankan hidup dan keturunan yaitu makan dan berkembang biak. Kemudian ketika terus aja makan tanpa sisa, maka berarti ada yang kurang seimbang dalam tatanan itu.

Tahukan kita soal rantai makanan, (pelajaran smp itu waktu penulis masih belia dulu; liat gambar diatas) ada proses makan memakan dalam rantai makanan, kayak contohnya ada tikus – ular – rajawali itu adalah contoh rantai makanan. Tikus dimakan oleh ular, ular pun akan dimakan oleh rajawali, rajawali mati dan begitu seterusnya, ada cyrcle di dalamanya, ada keseimbangan di dalamnya. Keseimbangan alam inilah yang menjaga agar tidak membludaknya salah satu spesies, karena dikendalikan oleh spesies lainnya.

Nah ketika tidak ada keseimbangan rantai makanan dalam sebuah ekosistem semisala adanya tikus merajalela, menyerang tanaman padi menjadi wabah tanaman padi, patut kita analisa bahwa makhluk satu tingkat di atas tikus (baca:musuh alami) yaitu ular dalam ekosistem tersebut tidak ada atau dalam kondisi sangat memprihatinkan populasinya. Itu juga yang terjadi pada kejadian kejadian munculnya endemik suatu populasi “hama” di berbagai ekosistem. Di duga kuat putusnya rantai makanan, tidak seimbangnya lagi alur cyrcle, musuh alami punah di ekosistem tersebut. Hilangnya musuh alami ini menjadi salah satu akibat membludaknya pouplasi hama pada suatu ekosistem.

La terus kemana para musuh alami dari hama-hama tersebut?
Banyak sebab yang mengakibatkan itu terjadi,  musuh alami itu hilang atau tiada di dalam rantai makanan tersebut karena salah satu pemeran utamanya adalah kita manusia, baik itu secara sadar atau tidak.
Adanya perburuan ular oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga mengurangi populasi ular di ekosistem jelas ini memacu perkembangan hama tikus. Selain itu, kebijakan pada orde baru yang menuntut adanya swasembada pangan, memacu para pelaku pertanian untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, didukung lagi dengan subsidi gede-gedean pupuk kimia dan pestisda kimia dari pemerintah, pokok apapun itu akan diusahakan demi tercapainya swasembada pangan, paradigma bergeser ke arah “hasil” sehingga apapun bisa dilakukan demi tercapainya itu, melupakan aspek lain. Secara kasat mata atau jangka pendek memang menampakkan hasil yang signifikan, hasil melimpah. Namun tak terasa ada efek yang menghantui, yang saat ini kita menuai itu bersama, pembludakan hama, munculnya hama baru, kerusakan lahan, degradasi tanah dan masih banyak lagi lainnya.

Penggunaan pestisida kimiawi secara saporadis mengakibatkan hama itu mati, bahkan musuh alaminya pun juga ikut-ikutan mati, munculnya hama yang lebih resisten atau hama baru karena musuh alaminya mati duluan, punah dari peredaran ekosistem. Hama wereng coklat dahulu bukan merupakan hama primer pada tanaman padi, wereng coklat belum dikatakan sebagai hama pada saat itu, tapi kini hama wereng coklat mengambil singgasana hama utama padi sebelumnya yang diduduki oleh pendahulunya, bahkan saat ini kekuasaan si wereng coklat lebih diktator tak kenal pandang bulu, lebih kebal terhadap segala upaya pengendalian yang dibuat manusia, tingkat regenarsi yang begitu cepat, mempunyai makanan alternatif lain yang ada disana sini. Salah satu efek terjadinya ini semua adalah karena musuh alami dari wereng coklat dahulu yang mampu menjaga keseimbangan populasi dari wereng coklat ini telah musnah karena pengendalian yang terlalu arogan. Belum lagi efek dari pengendalaian, mengakibatkan wereng coklat dan kerabat hama lainnya meningkatkan kekebalan mereka terhadap pengaruh pestisida bahkan muncul biotipe baru dari wereng coklat ini.

Sekali lagi menjadi hama bukanlah keinginan mereka, mereka bukan seperti kita mansia yang punya akal sehat, mereka hanya memuaskan naluri makan mereka. Untuk mengendalikan mereka tentunya dengan arahanyang bijak, kita sebagai manusia sebagai pemuncak tertinggi dalam rantai makanan dengan anugerah yang tidak dimiliki makhluk lainya tentu harus bijak dalam menyikapi dan bertindak serta tentunya bisa mengendalikan dengan bijak. 

Mari kita keluar dari singgasana yang selama ini kita agung-agungkan
mencoba untuk membuka mata lebar-lebar 
untuk melihat alam, belajar dari alam :)


Jember, 4 Maret 20-13



Sabtu, 23 Februari 2013 0komentar

Bukan Tindakan Yang Menjadikan Kita Setahap Lebih.....



|tindakan|
;; sesuatu yang dilakukan; sesuatu yang dilakukan; perbuatan
;; sesuatu yang dilaksanakan untuk mengatasi sesuatu: tindakan yang tegas 

Tindakan berdasar definisi adalah suatu yang dilakukan atau sepadan dengan perbuatan, semisal; "membuang urine di jamban" itu adalah sebuah tindakan membuang urine yang dibuang pada tempatnya. 

Tindakan bersifat conditional sesuai perintah dari dalam diri kita masing-masing. tindakan tidak dituntut untuk dilakukan berulang-ulang, dan terus menerus secara berkala, hanya jika ada "kemauan" dan "keinginan" pada saat itu saja. 

dengan hanya bertindak saja kita tidak akan menjadi apa-apa.. karena bertidak hanya semu, tidak langgeng, ex : aku hari ini main basket (melakukan tindakan bermain basket, belum tentu besok bermain basket juga, hanya tindakan pada saat itu saja)

-untuk menjadi apa apa, tensi tindakan harus dinaikkan ke level selanjutnya ;;

-apa itu?-

 kebiasaan
|kebiasaan|
;; kumpulan tindakan ,
;; sebuah tindakan yang diulang-ulang dan dilakukan secara continue , berkala ,
;; sebuah perbuatan yang menjadi sesuatu hal yang tanpa sadarpun kita melakukannya ,
;; sebuah perbuatan yang terjadwal atau bahkan tidak terjadwal namun slalu dilakukan, jika tidak, akan mengalami efek tertentu*

yukz,
tindakan yang kita lakukan secara berkala, continue, dan sudah menjadi blue print (bukan blue-blue yang lain) dalam alam bawah sadar kita yang nantinya disebut dengan kebiasaan. 

untuk mengumpulkan tindakan menjadi sebuah kebiasaan , harus diawali dengan awalan tindakan yang dibarengi dengan rasa enjoy dan nyaman _* melakukan tindakan tersebut dan merasa mendapatkan sesuatu dari tindakan itu, sehingga seluruh raga dan jiwa bersinergi untuk mulai melakukan tindakan tersebut secara kolektif dan berkesinambungan sehingga berbuah kebiasaan.
dan perlu diingat, kebiasaan pun terbentuk dari tindakan-tindakan yang diulang-ulang sadar atau tidak,, mau atau tidak.




dengan kebiasaan, kita sudah pasti* akan menjadikan kita setahap lebih,,,, iyaaa, setahap lebih, bisa lebih baik atau lebih buruk dari sebelumnya.



selanjutnya terserah anda mau ke tahap mana?? lebih buruk atau lebih baik



notabone 
* = asumsi dari penulis bersifat relatif pada lain individu
Rabu, 30 Januari 2013 0komentar

Daftar Isi

Rabu, 23 Januari 2013 0komentar

Rokok juga Punya Hak


Merokok adalah hak konstitusional setiap orang

Jika Kita dilarang membuang sampah sembarangan
maka disediakan tempat untuk membuang sampah yang layak

Jika kita dilarang Merokok di sembarang tempat
maka sediakanlah "smoking area" yang pantas dan layak




Rokok bukan sekedar produk semata tapi lebih dari itu melingkupi seluruh aspek sosial budaya dan ekonomi khususnya di negeri tercinta kita ini Indonesia. Dampak yang sangat besar akan terjadi bila "kepentingan" untuk men"haram"kan rokok terjadi..

Mari sama sama belajar untuk melihat diantara hitam dan putih masih ada warna lain warna abu-abu dunia..

Jika tidak suka dengan rokok,, bukan rokoknya yang dilarang, tapi lebih kepada "etika dalam merokok" yang harus diatur :D


Suber referensi :
Buku "Siapa Bilang Rokok itu Haram":
Komunitas Kretek Jember
 
;