Sabtu, 10 Oktober 2015 0komentar

Mari berilmu

Arus media saat ini bak terjun bebas tak ada penghalang apapun, segaris lurus dengan lintas informasi yang seliwar seliwer, apapun yang dimau tinggal klik saja di mesin pencari, semua dapat diakses. Sudah barang tentu ini bagian dari produk kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi yang memberikan efek beragam dari mulai yang positif sampai yang negatif, semuanya tergantung dari kita sebagai individu mau digunakan untuk apa.

Sayangnya agak banyak dari kemajuan teknologi ini menghasilkan produk produk pesimis dan kebiasaan untuk mudah menjudgement sesuatu dari sudut pandang yang sempit, Judgement ini secara tidak langsung membentuk kita untuk gampang terprovokasi, mudah memercayai informasi yang tidak jelas sumbernya, tanpa dipikir tanpa ditadaburi terlebih dahulu. Seakan kita adalah sang ahli fatwa yang sudah menghatamkan banyak buku dan kitab. Bisa dibilang kita menjadi semakin malas untuk mencari, semakin malas untuk mengkaji, semakin malas untuk belajar dan berguru. Hanya mengandalkan gadget dan PC yang tersambung dengan koneksi internet, mengakses segala informasi yang jujur bagi penulis pribadi semuanya bisa dimanipulasi bisa diubah sesuaikan dengan kepentingan pembuat atau pemberi informasi.

Mari belajar untuk mengkaji sesuatu jangan segan untuk mengkajinya dengan sesama dan jangan mudah untuk menjudgement sesuatu dengan kacamata kita sendiri. Contohlah para ahli ilmu jaman dahulu yang begitu tawadhu'nya yang tercermin dalam bijaknya sikap dan tindak tanduknya terlebih bila menghadapi perbedaan-perbedaan yang ada.

Dan termasuk tulisan ini, ini pun hanya bersifat pendapat pribadi, masih terlalu dangkal kajiannya hanya mencoba mengungkapkan dan anda pun bisa setuju atau tidak.


Kamis, 19 Februari 2015 0komentar

Love What You Do


Bersyukurlah jika dirimu telah menemukan pekerjaan yang engkau cintai, karna dengan itu pekerjaanmu tak lagi menjadi beban bagimu, pekerjaanmu telah menjadi kekasih hatimu yang dengan itu menghabiskan waktu berjam-jam pun tidak akan terasa karna ketulusan yang keluar dalam setiap tindakan dalam pekerjaanmu

Namiun,,
Bagi dirimu yang masih terseok-seok dengan pekerjaanmu sekarang, merasa seakan-akan jam berputar amat lambat saat melakukakn pekerjaan tersebut, pekerjaan yang hanya menjadi pekerjaan fisik bukan pekerjaan dengan hati. Bagi dirimu yang pekerjaannya bagaikan mengikuti upacara bendera setiap hari senin saat sekolah dulu, tak nyaman, kepanasan dan selalu berharap segera mendengar perintah dari pemimpin upacara untuk bubar barisan. Rehat sejenak lalu lihatlah orang lain diluar sana yang nasibnya tidak sebaik dirimu saat ini.


Bapak Pengarit Rumput [Lumajang - East Java]

Nenek Pembungkus Buah Belimbing [Blitar - East Java]
Senyum sederhana mereka merekah, turut mengiringi keringat yang mengucur melalui pori-pori kulit renta mereka, menunjukkan kecintaan serta ketulusan yang mereka berikan di setiap pekerjaan mereka, mereka ikhlas bekerja bukan untuk bagainana esok tapi bagaimana hari ini, demi tetap menjaga kebul asap perapian tungku rumah mereka. 

Lalu,
Masihkan dirimu merasa orang yang paling tidak beruntung di dunia ini, sementara mereka dengan santunnya menunjukkan pada kita tentang apa itu arti ketulusan dan kerja keras,

The Only Way to Do Great Work is to Love What You Do. If You Haven't Found it Yet, Keep Looking.. Don't Settle. As with All Matters of The Heart, You'll Know it when You Find it. -Steve Jobs-
0komentar

Bersyukur membuatmu lebih


Ketidak syukuran menciptakan ketidak puasan.
Ketidak puasan menjadi cikal bakal tidak didapatkannya kebahagiaan.

Kebahagiaan adalah salah satu tujuan hidup manusia.
Kebahagiaan ini oleh manusia direalisasikan dalam bentuk sebuah pencapaian seperti dalam strata pendidikan, karir, status sosial dan masih banyak lagi,

Sehingga dapat dikatakan,,
Aku bahagia,
jika aku bisa mendapatkan titel sarjana
jika aku bisa menjadi pegawai tetap di perusahaan itu
jika aku bisa mempersunting wanita itu
jika aku punya rumah mewah dan mobil mewah

Sebelum pencapaian itu tercapai selama itu pula kebahagiaan tidak akan pernah datang menghampiri.

Dan
Saat telah mendapatkan titel sarjana dan bangga akan itu, tidak berselang lama, kebahagiaan itu kembali sirna dengan munculnya kekhawatiran untuk mencari kerja dan ketakutan tidak akan mendapatkan pekerjaan
Saat telah menjadi kaya raya, punya rumah mewah, punya mobil mewah, kebahagiaan datang dengan semua pencapaian itu, namun tak berselang lama kebahagiaan itu tergantikan dengan kekhawatiran dan ketakutan kekayaan itu akan hilang dan berkurang.

Lalu dimana letak kebahagiaan itu...


Bahagia itu sebenarnya amat sederhana, tidak perlulah kita mencari ke seluruh dunia untuk mendapatkan arti kebahagiaan. Kebahagiaan itu sudah ada di diri masing-masing dengan cara mengakses tombol syukur di dalam hati. Berhentilah untuk membandingkan, berhenti pula untuk mengeluh, hidup saat ini sudah lebih dari cukup untuk kita bisa bersyukur..

Kadang kita merasa tidak puas dengan kehidupan kita sementara banyak orang di dunia ini memimpikan bisa hidup seperti kita.

Seorang anak kecil di ladang yang tengah memandang pesawat terbang yang melintas di atasnya, dan memimpikan bisa terbang di atas sana, tetapi sang pilot di pesawat itu memandang ladang di bawahnya dan memimpikan bisa pulang dan berkumpul bersama keluarga di rumah.

Mari belajar untuk bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki dan apa yang sudah kita lalui, buka mata, buka hati, lihatlah diri kita dengan seksama, banyak hal sudah kita dapatkan yang sering kita lalaikan sendiri membuat kita jauh dari rasa syukur dan menjadikan kita jauh dari kebahagiaan.

Bersyukurlah...
dengan itu,
Kebahagiaan yang engkau dapatkan membuatmu tetap manis.
Cobaan membuatmu tetap kuat.
Kesedihan membuatmu tetap menjadi manusia
Kegagalan membuatmu tetap rendah hati
Kesuksesan membuatmu tetap berpijar.

Bersyukur membuatmu lebih...
karna Syukur adalah mutiara dari Keimanan kita...





Selasa, 03 Februari 2015 0komentar

everybody's perfect

masih saja keluhan sering terucap, masih saja ketidakpuasan terus membekas, rendah diri selalu menjadi sikap. 
semuanya demi mencari kesempurnaan.

dan ketika itu yang selalu dicari, dapat dipastikan pencarian tidak akan pernah berujung di garis finish.

tidak ada SEMPURNA yang sifatnya universal, sempurna bagi saya belum tentu sempurna bagi yang lain. jika sempurna yang universal yang ingin digapai, selamanya tidak akan pernah tergapai. 

Hakikatnya diri ini telah sempurna, dan benar benar sempurna.
Everybody's Perfect
Fitrah kita adalah Ciptaan sempurna.
Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya 
(QS. At Tiin: 4)
Jika kita merasa belum sempurna. Ketidak sempurnaan itu kita yang menciptakan sendiri, dengan alih-alih berikhtiar kita melupakan esensi hidup dan jauh dari hasrat bersyukur. Sejauh itu pula kita akan terperangkap di dalam ketidak puasan yang menyiksa hati, ketentraman dan kedamaian semu yang kita dapatkan.

Jika diri ini masih belum bisa menemukan esensi kesempurnaan maka coba temukan jawabannya dari dalam diri karena sejatinya diri ini telah dilengkapi kapasitas yang luar biasa untuk menjawab persoalan-persoalan yang sebenarnya kita sendiri yang terlalu mendramatisir.
Mintalah Fatwa kepada Hatimu
(Rasullullah SAW)


Senin, 26 Januari 2015 2komentar

POSITIVE-THINGKING saja tidak cukup!!


Gue kudu bisa ngelarin skripsi gue tahun ini, harus #pasangikatkepala
 Hidup Gue gini-gini aja, kagak ada kemajuan, Gue kudu menata hidup lagi nih, harus ada resolusi besar dalam hidup Gue #busungkandada
Akan tiba saatnya "Mah,,, uang bulanan-ku habis nih, kirimin ya Mah..." akan menjadi "Mah,, udah aku transfer bulan ini,, nanti di cek ya Mah..." #bayangindepan cermin
Gue harus memantaskan diri, sekarang kaga pakai nanti. Masa' kerjaan udah di tangan, tapi belum ada tangan yang bisa digandeng ke pelaminan #jlebbngenes

Sedikit contoh tentang POSITIVE THINGKING.
Ribuan POSITIVE THINGKING yang udah kita buat dan kita canangkan untuk diri kita sendiri.
Ada yang diukir rapi di buku diary. ada!
Ada yang dengan sengaja  mengultimatumkan secara gamblang. ada!
Ada yang bela-belain ditulis di notes dan ditempel merayap disekujur kamar. ada!
Ada yang ngutip quote dari ahli motivasi trus diunduh di medsos.ada!
bahkan
Ada yang kurang kerjaan sampek ditulis trus dipost di blognya. juga ada buktinya! (hehe)

Beragam cara yang bisa membantu kita terus ingat dan bisa selalu berPOSITIVE-THINGKING, namun namanya juga manusia,, yang tidak sempurna, semua usaha-usaha diawal hanya sedikit yang terealisasi, jikapun ada yang bisa mengoptimalkan itupun hanya itungan sempoa,, salah satunya bukan penulis lo ya hehe
saking galaunya...
Gue udah berusaha selalu berPOSIIIVE-THINGKING, tapi kenapa ya gag pernah ada perubahan.. jikapun ada itu hanya itungan hari aja, abis gitu balik lagi
POSITIVE-THINGKING aja...? kurang guys.. ada satu yang terlewatkan, bahkan ini adalah hal dasar bedh. kita kita sering meremahkan peran hati (baca: perasaan). ketidak tercapaian apa yang udah kita POSITIVE-THINGKINGkan karna sejatinya kehendak pikiran tidak sinkron dengan kehendak hati.

Kita ingin segera bisa lulus dengan ngelarin skripsi. udah kita rangkai dalam untaian kata-kata yang menggelora semangan yang bahkan kita canangkan selalu dalam pikiran. tapi keinginan ini gag juga kesampaian karna ternyata hati kita tidak sama seperti apa yang kita pikirkan. Di dalam hati masih ada keraguan, menunda, menganggap remeh dan segala bentuk yang beterbalikan dengan apa yang kita inginkan.

Kita ingin sukses tapi masih doyan aja menunda
Kita ingin sehat tapi selalu ada alasan buat tidak meluangkan waktu untuk berolahraga
Kita ingin kurus tapi gag bisa nahan godaan buat ngemil
Kita ingin tapi ragu
Kita bisa tapi nanti

Apa yang kita pikirkan berwujud dalam sebuah keinginan tidak akan menjadi apa-apa selama kita tidak pernah berusaha untuk menyamakan dengan kehendak hati. Hal ini pula berlaku dalam DOA, Doa itu didengar dan diterima sesungguhnya dari ketulusan hati bukan ucapan sebagai buah dari pikiran, coba dicek lagi doa kita selama ini, kita yakin apa tidak dengan permintaan kita, bahkan jangan jauh-jauh, kita sejatinya mengertikah dengan apa yang kita inginkan. nah loh.

Tuhan tidak mengabulkan doa dari hati yang lengah dan ragu
-Muhammad SAW-

 Pada dasarnya, Semua keinginan adalah keputusan sementara di kepala kita, sementara perasaan merupakan keputusan final di hati kita. 
Dan, sebelum kita berhasil membuat kehendak pikiran sinkron dengan kehendak hati, selama itu pula kita akan terombang-ambing dengan ketidakberdayaan. Terombang-ambing dalam ketidakberdayaan sama halnya ketika kita melihat sang pujaan hati lalu lalang di depan kita namun kita tidak bisa berbuat apa-apa bahkan hanya untuk sekedar say hai saja tidak mampu.

Tidak ada yang keliru dengan kebiasaan kita untuk berPOSITIVE-THINGKING, itu sebuah habit yang bagus apabila kita proses ke dalam hati kita, sebagai bentuk penguatan dan peneguhan. Mulailah dari bagaimana kita mengelola hati (baca: perasaan) yang nantinya mengkristal menjadi pikiran yang secara otomatis mengalir dalam bentuk tindakan.
AYO JADI BAIK...





 
;