Rabu, 02 April 2014

Ketika Muna menjadi Fix

Diantara perbatasan hitam dan putih ku kaburkan garis pembatas diantara keduanya agar aku bisa berpindah posisi dimanapun aku ingin,

Rentetan kata kuputar balikkan sesuka gairah dan didukung pula dengan lidah yang untungnya tidak pernah bertulang, 

Gesture ku perankan dengan baik, telah banyak topeng yang kubuat dan kuukir sendiri, agar aku bisa memerankan peran apapun dan kapanpun, kebebasan yang terbungkus dengan kealiman gombal, dan keliaran yang tersusun rapi dengan kehusyu'an semu. 

Hal yang wajar ketika sesekali harus berjumpa dengan kejenuhan, terbayang ada cahaya terang di balik ruangan gelap yang aku ciptakan sendiri, dan dengan jelas terlihat jalan kecil yang bisa mengantarku ke ujung cahaya, namun keengganan untuk meninggalkan zona nyaman masih membuatku betah untuk terus melekatkan pantat ini di ruangan ini.

 

0komentar:

Posting Komentar

 
;